Oleh karena itu, lanjut Fey, dengan memasang minimal tiga lubang biopori disetiap rumah yg berada di kawasan yang tidak terkena banjir didataran tinggi bisa membantu menanggulangi banjir Kabupaten Bandung. Pasalnya biopori Ini salah satu langkah cepat untuk mengatasi banjir. Jadi dia berharap setiap rumah bisa membuat lubang biopori dua hingga tiga lubang. “Saat sebelum pemukiman dan perumahan itu ada, kecepatan air dari Hulu kehilir hanya 20km/jam dan sekarang air itu bisa sampe 120km/jam derasnyaa akibatnya daerah kami banjir besar. Oleh karena itu, pembuatan lubang biopori tidak akan merugikan,” pungkasnya. (je/sep)