PURWAKARTA-Memasuki masa waktu tenang dengan tengat waktu yang tinggal menghitung hari menjelang Pemilihan, Bawaslu Purwakarta mengaku sudah menyebar Timsus penanganan strategi bagi bagi uang atau biasa dinamakan “Serangan Fajar ” bagi para Caleg ( Calon Legislatif ) meraup suara. Selain ada sanksi tegas, hingga adanya sanksi Diskualifikasi bagi Caleg yang melakukan tehnik kotor tersebut. Bawaslu menyatakan, telah berkoordinasi dengan Gakumdu dari pihak Kepolisian dan Kejaksaan juga intansi terkait hadapi masalah tersebut.
“Jika kedapatan ada bagi bagi uang ke masyarakat atas Caleg tertentu, kami akan tindak tegas an menyerahkan ke polisi, jika cukup bukti bukti,” ujar Oyang ST Binos ketua tim Bawaslu Purwakarta kepada Pasundan Ekspres ditanya soal antisipasi hal tersebut.
Bersama tim, Binos yang juga mantan jurnalis di sebuah surat kabar harian Jawa Pos ini. Menegaskan akan memantau sejumlah rumah warga antisipasi tim sukses Caleg keliling bagi bagi uang. “Pemilu itu kan pesta Demokrasi. Jadi, baiknya jangan dicemari dengan cara-cara kotor,” ujarnya.
Baca Juga:Masuki Masa Tenang, Bawaslu Tertibkan Semua APKKH Abun Imbau Jangan Golput
Selain telah melepas sejumlah tim sejak tanggal 12 April lalu, timsus ini juga akan memeriksa toko-toko alat tulis yang ada, sebanyak apa dan warga mana saja yang membeli amplop dalam jumlah banyak.
“Biasanya kan kalau serangan fajar itu uangnya dimasukin amplop. Nah maka patut dicurigai, jika ada warga yang membeli amplop dalam jumlah banyak,” ungkapnya.
Terpisah, pengamat politik dan sosial Hadi Saeful Rizal menanggapi strategi Serangan Fajar mengatakan, jika pola tersebut bak buah simalakama buat Caleg. Dimana warga sendiri telah lama dan bahkan terbilang terbiasa dengan pola ini.
“Pesta Demokrasi hari ini berubah drastis. Kebanyakan warga enggan mendukung jika tidak dikasih sesuatu. Baik barang maupun uang. Warga sendiri lupa jika dengan pola pikir seperti itu justru sama dengan menggadaikan kepentingan rakyat itu sendiri. Andai caleg yang didukung karena ngasih uang tapi gak berkwalitas menang. Lalu bagaimana kinerjanya nanti di dewan, jika Caleg itu punya uang tapi secara kredibilitas, kapasitas, kapabilitasnya tidak mencukupi, ” imbuhnya.