SUBANG – Distribusi logistik Pemilu 2019 hingga PPS sampai ke TPS di Kecamatan Subang baru tiba pukul 5.30 pagi ini. Hal tersebut sontak membuat para petugas di TPS bingung.
Di TPS Kelurahan Pasirkareumbi misalnya, para petugas kelelahan harus menunggu distribusi logistik hingga pukul 02.00 dini hari bahkan lebih. Padahal seharusnya mereka istirahat cukup karena akan bekerja seharian.
Ketua TPS 16 Kelurahan Pasirkareumbi Yadi Suryadi, mengungkapkan, keterlambatan kedatangan logistik cukup membuat resah dirinya dan anggota TPS. Pasalnya Yadi merasa khawatir pada stamina yang harus diperlukan untuk pelaksanaan hari ini (17/4).
Baca Juga:Dini Hari Logistik Belum Datang, Petugas TPS Resah dan Lelah MenungguAir Meluap, Aparat dan Penyelenggara Berjibaku Antarkan Logistik Pemilu
“Sudah jelas dituliskan imbauan di buku panduan juga, jika panitia di TPS dianjurkan tidak begadang. Istirahat maksimal pukul 9 malam, ini boro-boro istirahat, logistiknya aja belum sampe, jadi dilema, tidak ada kepastian, mau ditinggal pulang, takut datang, kan harus bikin berita acara,” jelasnya.
Diduga pendistribusian logistik terlambat bahkan sampai TPS pukul 6.30 pagi itu dikarena tertukar. Sejak dini hari menurut Yadi, beberapa kali dirinya konfirmasi pada pihak PPS Kelurahan di Pasirkareumbi.
Yadi mendapat kabar, dari beberapa petugas PPS Pasirkareumbi bahwa logistik milik Kecamatan Subang tertukar dengan Salah satu kecamatan di Pantura.
“Iya bingung juga gimana bisa tertukar gitu, di konfirmasi ke PPS katanya logistik tertukar dengan Pantura,” tambahnya.
Kejadian ini tentu saja mendapat respon dari masyarakat, yang mempertanyakan kinerja KPUD Subang. Hal tersebut dikemukakan oleh Ryan Septiansyah yang merasa kecewa. Kata dia, seharusnya peristiwa tertukarnya logistik tidak terjadi.
“Datangnya jam 5.30, kan krusial. Bikin repot, mestinya tidak terjadi tertukarnya logistik itu jika kinerjanya KPUD lebih cermat dan teliti,” ungkasnya.(idr/man)