PUSAKAJAYA-Pemilu serentak 2019 menyimpan sejumlah cerita dari mulai pemilih pemula atau pemilih milenial hingga lansia. Banyak di antara mereka mencoblos mengaku bingung karena banyakmya surat suara. Juga disebabkan besarnya ukuran kertas suara.
Salah satunya diungkapkan Nur Hapidin (21). Pemilih pemula yang menyalurkan hak pilihnya TPS07 Desa Bojong Tengah mengaku bingung untuk calon legislatif. “Saya bingung semuanya belum ada pilihan. Hanya Capres saja yang tahu, sisanya saya bingung,” kata Nur saat ditemui Pasundan Ekspres, Rabu (17/4).
Lalu, David Rianto (23) yang menyalurkan hak pilihnya di TPS 06 Desa Gempol menuturkan, kesulitanya dalam Pemilu tahun 2019. Menurutnya selain banyak tidak ia kenal, ukuran kertas suara juga membuatnya kesulitan.
Baca Juga:Puluhan Desa di KBB Dapat Pembangunan PJUPrabowo Unggul di Lapas Kelas IIB
“Sulit, bingung. Tidak hanya saya aja yang rasain. Pemilih pemula yang lain juga sama, surat suaranya kan banyak. Tapi yang kenal sedikit,” ucapnya.
Bahkan kata David, kesulitan saat mencoblos juga dialami neneknya yang sudah lanjut usia. Neneknya harus dibantu untuk memilih. “Nenek saya tadi dibantu, kan ada tuh yang tidak ada fotonya, nah beliau bingung milihnya seperti apa,” kata David.
Sementara itu, pemilih milenial lain Dede Tohidin juga mengaku alami kesulitan saat menetukan pilihan untuk DPD RI. “Kalau Legislatif agak mending ada yang hafal beberapa, tapi untuk DPD blank,” terangnya.
Dalam pantauan Pasundan Ekspres, waktu mencoblos di bilik suara juga terbilang cukup lama. Setiap pemilih membutuhkan waktu hingga 5 menit untuk mencoblos dan melipat kertas suara. Ini juga banyak dikeluhkan saat Pasundan Ekspres memberikan pernyataan secara random di beberapa TPS yang ada di Kecamatan Pusakajaya dan Pusakanagara.(ygi/man)