SUBANG-Minimnya PAD Subang jadi tantangan bagi pemerintahan Bupati Ruhimat dan Wakil Bupati Agus Masykur. Mereka berkomitmen untuk berbagi tugas dalam menjalankan pemerintahan. Sejumlah program dioptimalkan untuk mencari sumber pendapatan baru.
Untuk meningkatkan PAD dan pengawasannya, Wakil Bupati Agus Masykur mengambil peran maksimal dalam hal ini. Ia akan menjadi “komandan” untuk memonitor dan mangawasi beragam program bidan pendapatan. Di antaranya dengan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
“Kita berbagi peran, saya mungkin akan lebih banyak mengawasi sector ekonomi untuk pendapatan PAD. Di antaranya dengan mengevaluasi BUMD di Subang. Kita tahu banyak peluang yang bisa dioptimalkan. Saat ini hal lainnya yang sudah kita lakukan mengevaluasi NJOP tanah, dilakukan penyesuaian,” ujar Agus Masykur, belum lama ini.
Baca Juga:BKAD Segera Luncurkan Si Abah JawaraEpson PLQ-30, Passbook Printer dengan Ragam Fungsi
Menurutnya, penyesuaian NJOP tersebut akan meningkatkan PAD terutama pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selama ini kata dia, harga jual tanah sudah meningkat tajam tapi NJOP masih rendah. “Ada tanah sudah di atas Rp2 juta per meter. Jauh nilainya kalau mengacu ke NJOP,” tambahnya.
Selain itu, BUMD juga menjadi perhatian Agus. Restrukturisasi dan optimalisasi kinerja BUMD akan menjadi sorotan. Menurut Agus, banyak potensi di Subang yang bisa dikelola BUMD, misalnya objek wisata dan mengambil peran di Pelabuhan Patimban.
“Saya kira di pemerintahan sebelumnya belum diioptimalkan. Kita punya banyak potensi, misalnya untuk gas bumi, nanati PT SEA bisa ambil peran. Kita selama ini hanya dapat sharing yang kecil dari Pertamina, padahal mereka terbuka untuk kerjasama,” tutur Agus.
Ia optimis, dengan pengawasan dan penataan ulang beberapa kinerja BUMD di Subang bisa memaksimalkan PAD.(red)