“Kami harus melihat dahulu dari formulir c1 hologram secara menyeluruh. Nanti di situ baru kelihatan tingkat paritisipasi,” terang Pramono.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk prediksi awal, KPU telah mengontak lembaga survai yang melakukan penghitungan cepat. Sudah kita cek tingkat paritispasinya berkisar mungkin antara 78-82 persen, tuturnya. Ia melanjutkan, sejauh ini partisipasi masyrakat terlihat meningkat.

“Itu yang kami rasakan di TPS yang kami lihat. Laporan dari KPU di daerah antusias WNI itu yang pakai hak suaranya ramai. Bandara dan terminal bis , jalan raya arah tol cukup padat malam 17 april. Publik antusias menyelamantkan suaranya masing-masing,” bebernya.

Ditanya usia yang paling berpartisipasi, Pramono melanjutkan, pihaknya belum mendetail menanyakan ke lembaga survey. “Belum bisa, kita belum menyanyakan lagi ke temen lembaga survei kisaran usia pengguna hak pilih yang paling besar. Proporsinya berapa begitu ya. Tetapi ini setidaknya menjadi indikasi awal. Indikasi awal dari angka-angka yang muncul itu antusiasme pemilih cukup tinggi,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut partisipasi pemilih pada pemilu serentak kali ini mencapai 80.9 persen. Angka ini jauh melampaui target KPU yang hanya 77.5 persen.

Menurut Wiranto, siapapun nantinya yang terpilih sebagai presiden, mempunya legitimasi yang tinggi. Kondisi ini tidak terlepas dari peran serta pemangku kepentingan, yaitu peserta pemilu,pemerintah, penyelenggara pemilu, dan aparat keamanan, serta seluruh masyarakat Indonesia, katanya.

Wiranto juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil penghitungan resmi yang dikeluarkan oleh KPU. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tertib dan tidak melakukan kegiatan yang melanggar hukum.(khf/fin/vry)