Dia mengatakan, tujuan mengenakan pakaian unik tersebut untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Ia yakin partisipasi pemilih bisa tinggi. “Hingga siang ini sudah ada 90 persen yang menyuarakan hak pilihnya,” pungkasnya.
Berbeda di TPS Dusun Jatiroke Desa Jatibaru RT04/RW04. Seluruh anggota KPPS di TPS 16 kenakan pakaian merah putih ala Anak SD. Ketua KPPS Dirto Susanto menyampaikan, pemilihan kostum sekolah SD sebagai uoaya kreativitas untuk mengundang perhatian pemilih.
“Rabu itu kan anak-anak SD pada libur ya, kita motivasinya kearah sana. ini juga di desain ada semacam dekorasi perayaan ultah anak SD,” ucap Dirto pada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Lakukan Pelanggaran Pemilu, Kades di Tanjungsiang Dilaporkan ke BawasluTimsus 1901 Tidak Akan Berhenti di Pilpres 2019
Ia juga ingin, pelaksanaan pemilu 5 tahunan ini dilaksanakan tidak monoton. Sebab dari yang sudah-sudah, kostum yang dikenakan KPPS bisanya bernuansa hitam putih atau batik. “Kita ingin berikan nuansa berbeda. Ternyata respon dari masyarakat juga muspika juga cukup bagus,” bebernya.
Dirto menyebut dari 260 DPT, hingga saat ini pemilih yang hadir sudah mencapai 70%. “Sudah 70% yang hadir untuk memilih, ya dengan kostum ini beri nuansa baru,” bebernya.
Sementara itu di Desa Gempol, kehadiran Ki Maung yang selalu tampil dalam kesenian lengser menjadi perhatian pemilih yang hadir. Ki Maung yang bernama asli Rawid mengenakan baju khas nya. Ia menuturkan, motviasnya adalah ingin tampil beda dan membawa nuansa seni Sunda.
“Saya ini kan orang seni, saya bilang apa nih biar bagus, nah akhirnya saya pakai kostum ini. Ternyata menarik perhatian banyak pihak,” bebernya.
Ia sendiri kerap mengisi beragam agenda untuk menjadi Ki Maung dalam seni lengser. Bahkan saat kegiatan-kegiatan di Subang hingga Bogor pernah ia lakoni.
“Saya sudah kemana-mana, asetelah Pemilu ini ada agenda juga tapi saat ini jadi anggota KPPS biar menarik ya pakai ini, ternyata bagus respon nya. Saat yang lain pakai batik saya pakai ini,” tutupnya.(ygi/idr/ysp/vry)