SUBANG-Seorang petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) asal Kecamatan Cipunagara meninggal dunia diduga kelelahan dalam tugasnya. Korban meninggal setelah pulang untuk mengambil honor untuk petugas TPS.
Ketua Bawaslu Subang Parahutan Harahap membenarkan hal tersebut. Parahutan mengatakan, kejadian gugurnya petugas TPS mengejutkan Bawaslu dan juga keluarga korban. “Meninggalnya korban pada hari Jumat 19 April 2019, dikarenakan yang bersangkutan sedang dalam posisi tidur dikamarnya,” katanya.
Dijelaskan Parahutan, petugas TPS yang gugur bernama Ayu Widiawati (29), diketahui pada pukul 10:00 WIB. Awalnya dibangunkan oleh anaknya yang berusia 7 tahun, namun korban tidak bangun. Seketika itu, langsung tetangga berkerumun hingga akhirnya korban diketahui sudah meninggal. “Menurut pihak keluarga, anaknya yang masih kecil membangunkannya namun sudah tidak bernafas,” ungkapnya.
Baca Juga:PKS Klaim Amankan 6 Kursi, Hasil Real Count InternalTNI Siaga Pasca Pencoblosan
Parahutan melanjutkan, korban sempat dibawa ke dokter setempat untuk mengetahui keadaan meninggalnya. Setelah diperiksa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau dikarenakan insiden tersetrum, karena jenazah korban berdekatan dengan mesin jahit. Pihaknya menyimpulkan korban kelelahan. “Awal dugaan karena tersetrum, namun ketika dicek tidak ada tanda-tanda yang mengarah ke sana,” terangnya.
Sebelum meninggal, pada hari Kamis tanggal 18 April 2019, yang bersangkutan mengambil honor untuk petugas TPS. Setelah pulang, kondisinya dimungkinkan sedang nge drop sehingga meninggal.
Pihaknya langsung menginformasikan ke Bawaslu RI. Menurut info, dari Bawaslu RI akan ada uang duka untuk korban mengingat hasil kerja kerasnya dalam pelaksanaan pemilu 2019. “Sudah kita laporkan ke Bawaslu RI, rencananya akan ada uang duka untuk keluarga korban. Kita dari Bawaslu Kabupaten Subang mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, petugas TPS RT 06 RW 02 Gang Tangkuban Parahu Kelurahan Pasir Kareumbi (40) mengatakan, dirinya berharap dengan banyaknya korban yang berjatuhan karena kelelahan dalam pelaksanaan Pemilu 2019, bisa menjadi bahan evaluasi dari pemerintah pusat. Kerja terlalu keras dan berat, sehingga harus ada win-win solution untuk pelaksanaan pemilu ke depannya. “Ini harus jadi bahan evaluasi bagi pemerintah, agar pemilu ke depannya jangan sampai banyak lagi korban yang berjatuhan karena diduga kelelahan,” tandasnya.(ygo/vry )