KALIJATI-Bertugas sebagai Bhabinkabtimas Desa Cisampih Polsek Kalijati, Bripda Dewi Tiara Sani menjadi salah satu wanita yang merasakan langsung bagaimana lelahnya menjaga kemanan Pemilu.
Dari sejak berlangsungnya pemungutan suara hingga rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan.
Tiara begitu dia akrab dipanggil, mengaku jika pekerjaannya menuntut ia menjadi wanita yang tangguh. Hampir setiap hari sejak tanggal 15 April lalu hingga saat ini, ia harus terpapar sinar matahari dan pulang larut malam untuk memastikaan keadaan aman terkendali.
Baca Juga:Musim Penghujan, Petani Pilih Mesin Pengering GabahBaru Melahirkan, Bupati Anne Diagendakan Lantik Pejabat
“Ada 13 TPS yang menjadi tanggung jawab saya. Dari sejak H-2 pelaksanaan pemungutan suara saya sudah keliling menggunakan motor untuk cek lokasi. Kendalanya bila malam suka takut, karena saya juga wanita biasa. Apalagi kalau sudah ke Kampung Ciherang Desa Cisampih. Jauh kemana-mana, melewati perkebunan, ditambah medannya (jalan) yang belum bagus,” jelasnya.
Untuk memastikan kemanan setiap TPS, Tiara harus pulang hingga tengah malam, bahkan lebih. Terlebih ketika pelaksanaan, gadis kelahiran Subang 23 tahun lalu itu, mengaku baru sempat tidur pukul 8 pagi, dan bangun pukul 10 pagi, karena harus kembali melakukan pengawalan.
Semua harus dia jalani dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, karena menurutnya ini adalah bagian dari pengabdiannya pada negara.
“Karena sudah pilihan hidup. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, ya harus dijalani. Tugas mesti diselesaikan dengan penuh tanggung jawab. Selain dari menjalankan profesi, juga mudah-mudahan menjadi catatan amal baik, Inshaallah,” tambahnya.
Tiara juga mengaku, tugas pengawalan pelaksanaan Pemilu 2019 ini adalah pengalaman pertamanya. Membagi waktu untuk mengerjakan tugas kewajiban profesi dan sebagai mahasiswa hukum di salah satu Universitas, sudah mengalir bersama hembusan nafasnya sehari-hari.
Dukungan keluarga menjadi faktor, yang menurutnya paling berpengaruh untuk memulihkan kembali perasaannya yang lelah saat menjalani tugas.
“Dukungan keluarga, dan orang-orang terdekat. Seperti rekan kerja, para senior, serta teman-teman cukup memberi input ke saya, agar semangat terus dalam menjalani tugas. Apalagi Ibu, yang tidak pernah terlambat untuk mengingatkan saya agar tidak telat makan, membuatkan sarapan, ditambah dengan berdoa, ikhlas, serta sabar,” tambahnya lagi.