LEMBANG-Dari 179 SMP dan sederajat yang melaksanakan Ujian Nasional di Kabupaten Bandung Barat, baru 52 sekolah yang sudah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara sisanya, 127 sekolah masih menggelar Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pelaksanaan ujian hari pertama tingkat SMP secara umum berjalan lancar. Hanya yang jadi persoalan, belum seluruh sekolah bisa melaksanakan UNBK. “Baru 52 sekolah atau 29 persen SMP dan sederajat di Bandung Barat yang sudah menggelar UNBK,” kata Aa Umbara usai meninjau UNBK di SMPN 3 Lembang, Senin (22/4).
Jika dihitung jumlah siswa SMP yang tahun ini mengikuti ujian mencapai sekitar 20 ribu orang, Aa Umbara menyebutkan, itu berarti masih butuh lebih dari 10 ribu komputer tambahan agar semua siswa bisa mengikuti ujian berbasis komputer.
Baca Juga:Kuda Harga Ratusan Juta Tersengat ListrikBerkat Soliditas Timsus, Jokowi Kuasai 23 Kecamatan
Menurut dia, Pemda akan mengusahakan anggaran agar sarana komputer di setiap sekolah bisa ditambah, walaupun dengan cara dicicil. “Dicicil saja, tambah seribu atau dua ribu komputer per tahun. Mudah-mudahan peserta UNBK tahun depan bisa lebih banyak. Karena target kita, semua sekolah bisa melaksanakan UNBK dalam 5 tahun ke depan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat, Imam Santoso mengakui, fasilitas komputer tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian menjadi kendala sehingga tidak semua sekolah bisa melaksanakan UNBK. “Masih ada sekolah yang gelar ujian dengan menggunakan kertas dan pensil. UNKP tidak hanya sekolah swasta, tapi ada pula sekolah negeri,” ujar Imam.
Di tahun ini, dia menambahkan, Disdik akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 8 miliar, salah satunya digunakan untuk pengadaan laboratorium komputer. “Sekarang baru ada 8- ribu sekian (komputer), itu di SMP negeri maupun swasta,” tambah Imam. (eko/sep)