Didatangi Wabup, Sekolah Bantah Isu
KARAWANG– Milna Anastasya (16), siswi kelas X IPS SMAN 2 Cikampek dikabarkan terancam dikeluarkan dari sekolah, karena alasan tidak mampu membayar cicilan seragam sekolah.
Siswi kurang mampu yang kedua orangtuanya hanya berprofesi sebagai tukang jahit ini sempat viral di media sosial. Sontak, kabar ini sampai ke telinga Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari. Sehingga Senin siang (22/4), pria yang akrab disapa Jimmy langsung mendatangi pihak sekolah untuk meminta klarifikasi dan penjelasan terkait persoalan yang sebenarnya terjadi terhadap siswi tersebut.
Di hadapan Jimmy, Kepsek SMAN 2 Cikampek, Hj Dida mengklarifikasi tentang kabar miring tersebut. Menurut Kepsek, kabar mengenai ancaman siswinya akan dikeluarkan dari sekolah karena alasan tidak mampu bayar seragam sekolah tidak benar adanya. Meskipun diakuinya, kabar tersebut sempat dimuat di media masa.
Baca Juga:Satgas Citarum Harum Ajak Pelajar Jaga LingkunganPeringati Hari Kartini, Gerakan Organisasi Wanita Gelar Lomba Kreasi
“Gak bener itu pak, apalagi sampai mau dikeluarkan dari sekolah. Justru sekolah ini memberikan kelonggaran kepada siswa-siswi yang kurang mampu. Sebenernya kalau pihak orangtua siswa datang aja langsung temui guru BP, pasti semuanya bisa dibicarakan,” tutur Hj Dida.
Setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Kepsek dan Wali Kelas, akhirnya Jimmy meminta kepada semua awak media untuk meluruskan kabar miring ancaman siswa akan dikeluarkan dari sekolah gara-gara gak bisa bayar seragam ini. Jimmy mengaku tidak ingin proses belajar mengajar di sekolah terganggu lantaran viralnya kabar ini.
“Saya minta kepada temen-temen media yang hadir untuk diluruskan ya. Kasian juga guru-guru kita. Jangan sampai proses mengajar mereka di sekolah terganggu gara-gara isu ini. Setelah ini persoalan celar (selesai) ya. Saya kira gak ada sekolah manapun yang mau siswanya keluar lantaran persoalan rupiah,” katanya.
Berdasarkan pantauan wartawan, Jimmy juga sempat berbincang langsung dengan Milna Anastasya. Jimmy meminta kepada Milna untuk lebih rajin belajar dalam menggapai cita-citanya. Kang Jimmy juga terlihat sedikit menceritakan kisah hidupnya sewaktu masih kecil (masa sekolah). Karena sebelum sampai bisa menjadi Wakil Bupati, Jimmy juga merupakan masyarakat biasa yang keluarganya berlatar belakang sebagai petani desa.