PADALARANG-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) libatkan sebanyak 60 orang operator yang bertugas untuk terus menghitung serta memantau data yang masuk ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (situng) di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan Padalarang. Para operator itu bekerja selama 24 jam untuk mengakses dan melakukan upload dokumen C1 ke situs Situng KPU Pusat. “Kami libatkan 60 operator untuk input dokumen C1 ke situng KPU pusat,” kata Ketua KPU KBB, Adie Saputro saat dihubungi, Selasa (23/4).
Dia menambahkan kerja para operator tersebut saat ini sedikit terhambat lantaran adanya gangguan sistem di situs KPU tersebut. Sehingga, KPU KBB sulit mengakses dan mengupload dokumen C1 yang berasal dari setiap TPS di KBB. “Gangguan sistem ini terjadi sejak awal (pemilu) sampai saat ini, mungkin karena servernya berat, kan banyak juga yang upload dari seluruh wilayah ke Situng KPU. Kami terus berupaya agar setiap C1 ini bisa masuk ke Situng. Kami juga sudah melaporkan gangguan ini ke pusat melalui grup WA (WhatsApp) KPU,” ungkapnya.
Meski mengalami gangguan sistem, ujar dia, namun untuk input data atau penghitungan suara (real count) yang masuk ke KPU Bandung Barat angkanya sudah mencapai 60 persen. “Mekanisme pengitungan suara, KPU mendapatkan dari panitia pemilihan kecamatan (PPK), PPK menerima dari panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa dan PPS menerima dari kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS,” jelasnya.
Baca Juga:Joshua Berhasil Run 100K to Vote for IndonesiaFaktor Ekonomi Penyebab Angka Perceraian Tinggi
Lebih lanjut Adie menjelaskan, sesuai dengan jadwal yang ditentukan penghitungan suara yang harus masuk dari PPK ke KPU batasnya sampai 2 Mei mendatang. Sekitar sisa 40 persen lagi diyakini seluruh suara dari PPK kecamatan ke KPU bisa sesuai dengan target. “Beberapa kecamatan sudah selesai dan kita masih punya waktu sampai jadwal yang ditentukan 2 Mei. Sekarang petugas terus bekerja melakukan input data. Sebetulnya yang paling memerlukan waktu itu di tiga kecamatan seperti Padalarang, Ngamprah dan Lembang, karena jumlah pemilihnya paling banyak,” jelasnya.
Adapaun pada 2 Mei mendatang merupakan jadwal pleno. Dimana akan disampaikan secara terbuka data yang masuk dan diterima KPU. Jika ada kekeliruan data maka dipersilahkan untuk melakukan koreksi. “Agenda pleno 2 Mei itu untuk menyampaikan bila terjadi kesalahan data maka dipersilahkan dikoreksi,” kata Adi.