SUBANG-Politisi PDI Perjuangan, Ujang Yusup mengomentari pelaksanaan Pemilu 2019. Menurutnya, pemilu 2019 ini banyak catatan untuk evaluasi ke depan agar pemilu lebih baik.
Dia berharap ke depan, agar pileg dan pilpres tidak dilakukan secara bersamaan seperti pemilu 2019. Sebab itu akan memecah konsentrasi pemilih yang hanya berfokus pada pilpres.
“Orang lebih tertarik memilih pilpres dibanding pileg. Kita mengamati berdasarkan perolehan suara di TPS untuk partisipasinya lebih banyak pilpres,” ujarnya.
Ujang mengatakan, penyelenggaraan pemilu terkesan belum siap 100 persen. Contohnya dengan tahapan yang begitu banyak hingga ada korban jiwa dari penyelenggara pemilu termasuk pihak keamanan.
Baca Juga:Temukan Celah Keamanan KPU, Arik Malah DicidukKecelakaan, Panwaslu Diproteksi BPJS Ketenagakerjaan
“Fenomena tersebut perlu disikapi oleh seluruh elit pembuat kebijakan di pusat, ini suara kami sebagai kader partai sekaligus pengurus di tingkat bawah,” katanya.
Dia menuturkan, dengan menangnya PDIP pada pemilu 2019 ini akan mendorong revisi UU Pemilu saat ini. PDIP akan berusaha mengembalikan kepada konteks dasar negara Pancasila yakni musyawarah mufakat untuk pemilihan anggota legislatif dilakukan oleh partai politik.
Ujang mengatakan, demokrasi yang berlangsung saat ini bukan demokrasi Pancasila. Oleh karenanya, ia meyakini penentuan anggota legislatif ini oleh partai politik.
“Cukup kita (masyarakat) memilih partainya saja, biar partai ada wibawa, biar partai yang lakukan seleksi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, proses pendewasaan oleh partai politik terhadap calon anggota legislatif penting dilakukan. Finansial bukan menjadi faktor penentu terpilihnya seseorang jadi anggota legislatif, melainkan mereka yang memiliki kapasitas.(ysp/vry)