SUBANG-Tokoh Pantura Subang H. Zaenal yang juga Wakil Bendahara PWNU Jabar, bersama sejumlah tokoh masyarakat Pantura Subang, mendesak Bawaslu bersama Gakkumdu, untuk mengusut tuntas pelaporan dugaan money politik yang terjadi. Terutama di Patokbeusi Ciberes Dapil IV Subang. Diduga salahsatu caleg PKB melakukan money politik.
Menurutnya, baik Caleg DPRD tingkat kabupaten, provinsi hingga DPR RI, kejadian tersebut mencoreng marwah partai yang noteben lahir dari NU. “Saya ingin PKB ini bersih tanpa money politic. Siapapun yang duduk nanti harus bersih, sesuai marwah Gusdur. Hal ini jangan dibiarkan, tolong kasus ini diselesaikan dengan tuntas,” ujar H. Zaenal.
Sementara itu
Yusthin Irwansyah yang juga caleg PKB DPRD Subang Dapil IV menambahkan, dia juga merasa dirugikan karena dugaan money politic. “Itu tidak fair dan membuat citra partai buruk,” ungkapnya.
Menurut Yusthin, dengan modal basis warga nahdliyyin, PKB tetap besar dan mampu mendulang suara warga NU.
Yusthin sangat menyayangkan perilaku dugaan money politic tersebut. “Saya menyayangkan, adanya dugaan money politik tersebut. Kenapa harus pakai uang? PKB tidak usah pakai uang. Tanpa menyogok rakyatpun, tidak akan kehilangan kursi,” tuturnya.
Menggunakan cara kotor seperti itu, bagi Yusthin, pelakunya telah menodai hak nurani. “Secara tidak langsung meremehkan suara rakyat yang bisa dibeli dengan cara money politic,” tandasnya.
Baca Juga:Berkah Nani Geluti Usaha Kue Kering Tradisional SundaPelototi Rekapitulasi, Waspadai Pergeseran Suara
Ketua MWC NU Kecamatan Blanakan, Ustadz Abdul Holik juga merasa kecewa dengan adanya dugaan money politic di Ciberes. “Dengan hal itu, PKB yang notabene lahir dari NU menjadi tercemar,” tambahnya.
Kyai Satori juga menyampaikan, adanya kehilangan suara Caleg DPR RI PKB No 2 Hj. Lilis Santika. Di mana perolehan suaranya berubah dan hilang sebagian.
Terkait hal itu, Komisioner Bawaslu Bidang Penindakan Juju Juariah SH, saat dihubungi Pasundan Ekspres, belum memberikan keterangan.(dan/vry)