Rumuskan Kurikulum Berbasis Budaya
BINONG-Dalam rangka program pengelolaan budaya, melalui fasilitasi lembaga adat tahun 2019. Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang menggelar Saresehan Budaya dan Pagelaran Seni Buhun, digelar 23-24 April di Situs Nay Subang Larang, Desa Nanggerang Kecamatan Binong, Subang.
Berbagai penampilan seni buhun ditampilkan dalam kegiatan tersebut, hari pertama (23/4) diselenggarakan pagelaran wayang kulit, mulai pukul 19.30 WIB.
Kemudian pada hari ke-dua diselenggarakan pagelaran seni buhun mulai pukul 09.00 WIB hingga Pukul 17.00 WIB. Kesenian yang ditampilkan diantaranya adalah seni sisingaan, gembyung, tutunggulan, genjring bonyok, tayub dan pantun.
Baca Juga:Madrasah Aliyah Negeri Jawara OSN Bidang AstronomiWarga Pesisir Pakisjaya Dihantan Gelombang Rob
Pada malam harinya digelar saresehan budaya, yang merupakan silaturahmi akbar tokoh adat, pegiat budaya, seniman dan pemerintahan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang Didin Mahpudin mengatakan, bahwa bidang kebudayaan mengundang sekitar 75 orang tokoh adat, pegiat budaya, seniman dan pemerintahan, untuk membicarakan apa dan bagaimana sebenarnya jati diri Subang itu.
“Capaian dari sarasehan budaya tersebut adalah bahwa nantinya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mampu merumuskan kurikulum untuk diterapkan sebagai pendidikan karakter berbasis budaya lokal, di setiap sekolah berdasarkan dari hasil saresehan budaya dengan 75 tokoh adat , pegiat budaya dan seniman,” jelasnya.
Didin menganggap. jika implementasi hasil rumusan di saresehan budaya itu akan lebih tepat untuk dunia pendidikan (diterapkan di pelajaran sekolah), ketimbang untuk masyarakat umum.
Menurutnya di tengah masyarakat umum mungkin saja akan ada sentimen kelompok, secara pribadi Didin mempunyai niatan untuk membangun karakter jati diri Subang yang diawali dari tiap sekolah.
“Kita sudah ditugasi oleh Bupati untuk merumuskan kurikulum pendidikan karakter sesuai dengan budaya lokal. Tinggal nanti kawal sama-sama apakah bisa terwujud atau tidak,” tambahnya.
Dia juga merasa optimis jika seni budaya di Subang akan berkembang. Didin Mahpudin mengaku, perasaan optimis tersebut didorong setelah dirinya takjub pada penampilan rampak dalang wayang golek, yang ditampilkan semalam suntuk oleh dalang-dalang lokal Subang, yang menurutnya tidak kalah dengan penampilan dalang-dalang dari luar Subang.
Baca Juga:Sampah Pasar Cilamaya Dikeluhkan WargaDaftar Keempat, Anggota PPS Meninggal Dunia
“Kalau kesenian di Subang, saya optimis akan maju dan berkembang. Lihat saja dari daya kreativitas dan militansinya para seniman sudah tidak diragukan lagi, tinggal sikap tegas dari puncuk pimpinan tertinggi di daerah saja gimana, mau atau tidak kesenian Subang berkembang?,” tukasnya.(idr/dan)