Pemerintah perlu responsif dalam menyerap aspirasi kreatif, dan mendorong daya saing mulai penciptaan produk sampai pemasarannya. Pendek kata, bagaimana membentuk masyarakat adaptif terhadap tantangan di era disruptif ini.
Peranan Generasi Milenial
Dengan melejitnya tuntutan Revolusi Industri 4.1, diharapkan lahir generasi yang tidak gaptek alias gagap teknologi. Selain itu juga dibutuhkan yang berpendidikan cukup serta akrab dengan teknologi digital. Maka optimisme dan tumpuan harapan ditujukan pada Genersi Y atau lazim disebut Generasi Milenial.
Disamping itu, dalam persaingan kerja yang dahsyat, maka kreativitas dan inovasi lebih bertumpu pada generasi milenial. Kendati hal tersebut tidak berarti bahwa generasi tua terpinggirkan, namun peranan generasi sebelumnya, yaitu baby boomers adalah mentoring dibidang pengalaman dan kebijakannya.
Baca Juga:Panen Tiba Harga Gabah AnjlokJelang Puasa Karang Taruna Bersihkan Masjid
Seperti kita ketahui, generasi milenial adalah generasi yang terlahir antara tahun 1980 sampai dengan 1999, saat ini telah menunjukkan eksistensi dalam blantika perekonomian. Mereka mulai memainkan peran dalam mengubah peta bisnis di Indonesia.
Tidak hanya faktor genetik tetapi juga lantaran tuntutan sosial, generasi yang berusia antara 17 sampai 36 tahun cenderung menunjukkan ciri dan gaya tidak birokratis, kreatif dan inspiratif. Pada umumnya perilaku kerja generasi milenial dibangun dengan ketrampilan interpersonal yang kuat, enthusiasm dan kelenturan berkolaborasi.
Jika selama ini masih ada keluhan pengusaha terhadap panjangnya birokrasi, lantas melakukan tindakan instan yaitu gratifikasi agar upayanya berhasil dalam waktu singkat, maka generasi milenial diharapkan enggan berkolusi. Karena umumnya generasi milenial punya pendidikan cukup baik, menguasai teknologi informasi dan memahami aspek hukum.
Dan bukan hanya sekadar contoh untuk pembangunan YIA di Daerah Istimewa Yogyakarta saja, tetapi secara umum dibutuhkan generasi milenial dengan pemahaman yang utuh, sehingga kreativitas, inovasi, business landscape, pelaksanaan Good Governance serta Business Ethics dapat berjalan baik. Sekaligus sukses mengangkat derajad dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia. (*)