SUBANG-Forum Masyarakat Pemantau Pemilu melakukan unjuk rasa di Kantor Bawaslu dan KPU Subang, Senin (29/4). Mereka menyuarakan berbagai tuntutan, yang intinya tidak puas dengan kinerja Bawaslu dan KPU Subang terkait dengan Pemilu 2019.
Warlan meminta, agar dilakukan penghitungan ulang di sejumlah TPS dicurigai ada indikasi kecurangan. Ia menduga ada penggelembungan suara di sejumlah TPS.
“Saya sebut penyelenggaraan Pemilu 2019 di Subang gagal,” ungkap Warlan dalam aksinya.
Forum meminta agar Bawaslu bertanggungjawab atas berbagai pelanggaran yang terjadi di sejumlah desa. “Bawaslu diduga melakukan pembiaran dengan banyaknya money politik yang dilakukan oleh caleg-caleg,” ujarnya.
Warlan mengatakan, agar Bawaslu dalam mengungkap money politik jangan hanya berdasarkan laporan saja. Dia mempertanyakan temuan Bawaslu soal politik uang, padahal kata Warlan, money politik jelas-jelas ada.
Baca Juga:KPU Siapkan Pleno Rekapitulasi SuaraPDIP Optimis Raih Kursi di Dapil 1
Jaka Septia Arizona menyayangkan Bawaslu yang tidak menangkap satu pun caleg yang melakukan money politik. “Dengan demikian kami menolak hasil pileg 2019 di Subang,” ujarnya.
Selain menyoal pileg 2019, Forum Masyarakat Pemantau Pemilu juga meminta agar adanya transparansi dana Pilkada 2018.
Ketua Bawaslu Subang, Parahutan Harahap mengatakan, saat ini ada laporan money politik yang ditangani. Dia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu proses yang dilakukan Gakumdu.
“Sampai hari ini cuma ada dua laporan, dan itu masih dilakukan kajian,” ujarnya.(ysp/vry)