PDIP Dua Kursi dari Jabar IX
JAKARTA-Hasil hitungan sementara KPU terkait pemilihan legislatif telah mencapai 17,72 persen atau 144.187 TPS dari total 813.350 TPS di dalam dan di luar negeri. Berdasarkan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pada Minggu (28/4) pukul 15.00 WIB, PDI Perjuangan menempati posisi pertama dengan 19,48 persen.
Di bawahnya ada Partai Golkar dengan perolehan sebesar 14,04 persen, dan Partai Gerindra sebesar 11,29 persen. Kemudian, perolehan suara secara berurutan dari terbanyak keempat adalah Partai Nasdem 10,36 persen, Partai Demokrat 8,36 persen, PKB 7,79 persen, PKS 7,04 persen, PAN 6,99 persen, dan PPP 4,17 persen.
Sementara itu beberapa partai yang memperoleh suara di bawah empat persen, yaitu Partai Perindo 2,82 persen, Partai Berkarya 2,19 persen, Partai Hanura 1,86 persen, PSI 1,75 persen, PBB 0,95 persen, Partai Garuda 0,58 persen, serta PKPI 0,34 persen.
Dari jumlah sebanyak 80 daerah pemilihan (dapil), Bengkulu merupakan dapil pertama yang menyelesaikan penghitungan suara. Di Bengkulu, tercatat PDI Perjuangan juga memuncaki perolehan dengan total 136.276 suara. Menyusul kemudian Golkar dan Gerindra.
Baca Juga:Pemuda Wantilan Merubah Sampah menjadi BerkahPLN Pastikan Bulan Ramadan Tidak Ada Pemadaman
Total keseluruhan partai politik yang mengikuti pemilihan legislatif pusat untuk menduduki kursi DPR adalah 16 partai. Dari total tersebut, ada empat partai baru, yaitu Partai Perindo, Partai Berkarya, PSI, dan Partai Garuda. Sementara sisanya adalah partai politik lama yang juga turut serta dalam pemilihan legislatif 2014.
Jika dilihat dari perolehan sementara pada Situng KPU, serta merujuk pada hasil hitung cepat beberapa lembaga, ada sembilan partai dengan perolehan teratas yang lolos “parliamentary threshold” atau ambang batas parlemen empat persen.
Walaupun demikian, baik Situng KPU maupun hitung cepat lembaga survei tidak menjadi tolok ukur resmi. Rekapitulasi suara akhir akan dilakukan KPU berdasarkan hasil penghitungan manual secara berjenjang, mulai dari kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Sedianya, rekapitulasi nasional dilakukan sejak Kamis (25/4), namun KPU belum dapat memulai karena masih menunggu rekapitulasi dari provinsi.
Pengamat Politik dari Rumah Rakyat, Maruli Hendra Utama mengatakan, turun naik angka popularitas dan elektabilitas partai menuju senayan, dialami nyaris seluruh partai. “Problemnya bukan mereka tidak memiliki dana dan kader yang militan. Tapi ketokohan juga penting, dalam representasi pemilih,” terang Dosen Sosiologi, Universitas Lampung itu.