SUBANG– Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir diperiksa oleh KPK, karena dididuga membantu dan menerima hadiah atau janji untuk kepentingan proyek Indpendent Power Producer (IPP) PLTU Riau 1. Meski sempat membuat kaget seluruh jajaran PLN se-Indonesia, namun hal tersebut tidak berdampak ke daerah.
Pelayanan kelistrikan di daerah tetap berjalan seperti biasanya.
Manager ULP PLN Subang Chumaidi mengatakan, pihaknya mengetahuinya penetapan tersangka dari pemberitaan media massa. “Segenap jajaran management dan seluruh pegawai PLN ULP Subang, turut prihatin atas dugaan kasus hukum yang menimpa Dirut PLN,” ungkapnya.
Chumaidi menjelaskan, pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan di KPK, dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah. “Kita menyerahkan seluruh proses hukum kepada KPK, yang akan bertindak secara profesional dan proporsional,” katanya.
Baca Juga:Diduga Biarkan Money Politic, Bawaslu: Proses GakumduKPU Siapkan Pleno Rekapitulasi Suara
Pelayanan kelistrikan di ULP PLN Subang, kata dia, tetap berjalan seperti biasa dan sebagaimana mestinya. “Tidak berdampak penetapan tersangka itu, karena pelayanan kami berjalan seperti biasa dan sebagaimana mestinya untuk pelayaan kelistrikan bagi masyarakat,” ujarnya.
Chumaidi menegaskan, menjelang Bulan Ramadan ULP PLN Subang memastikan pada saat sahur dan berbuka tidak akan ada pemadaman listrik. Pada saat ini sedang dilakukan upaya preventif, seperti pemeliharaan jaringan, pemangkasan pohon dan menyiagakan petugas di lapangan. “Kita lakukan pelayanan semaksimal mungkin, sehingga untuk pengantispasian berjalan dengan baik,” terangnya.
Saat ini, Chumaidi mengatakan, ada 160 unit rumah pelanggan PLN yang kelistrikannya diputus, karena tagihannya tidak dibayarkan selama 2 bulan. Pihaknya mengimbau kepada pelanggan PLN yang ada di wilayah Subang dan sekitarnya, agar membayar tagihan kelistrikannya per bulan tiap tanggal 20, sehingga tidak ada yang diputus sementara.
“Data dari kita, ada 160 rumah pelanggan yang terpaksa kita putus sementara, karena sudah 2 bulan menunggak tagihan pembayaran kelistrikan,” ungkapnya.
Sementara itu Warga Gang Pisang Junaidi (34) berharap agar nanti pada saat bulan puasa, tidak ada kejadian mati lampu. Menurutnya, buka puasa dan juga sahur merupakan momen terindah ketika umat muslim menjalankan ibadah puasa. “Mudah-mudahan jangan sampai mati lampu, setelah puasa seharian masa buka puasa dan sahur tidak ada kejadian mati lampu,” harapnya.(ygo/vry)