KARAWANG– Upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan memenuhi kebutuhan pasar, PT Pupuk Kujang meluncurkan produk baru sekaligus Gathering dengan 40 Distributor Ritel, di Hotel Java Bandung Jawa Barat, Selasa (30/4).
Adapun produk inovasi baru yang diluncurkan yaitu Nitroku 16-16-16. Produk inovasi ini merupakan pupuk NPK yang mengandung hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman. Keseimbangan nutrisi yang bersumber dari Ammonium Nitrogen dan Nitrat Nitrogen menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien dibandingkan pupuk NPK yang berasal dari urea/ammonum based. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan pada masa vegetatif tanaman
Direktur Komersil Pupuk Kujang, Rita Widayati mengatakan peluncuran produk inovasi tersebut merupakan bentuk diversifikasi bidang usaha yang sudah lama dikembangkan oleh Pupuk Kujang.
Baca Juga:Peringatan Mayday Momentum KebangkitanPengendara Main Ponsel Akan Ditilang
Rita menambahkan dengan diadakan kegiatan ini salah satu tujuannya adalah pencapaian target produk ritel pada tahun 2019 sebesar 29.000 ton untuk semua produk. “Ini juga untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat atas produk-produk inovasi Pupuk Kujang yang telah dimiliki untuk meningkatkan produktifitas segala tanaman,” katanya
Rita menjelaskan, sampai saat ini , stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 72.255 ton atau 272% dari ketentuan sebesar 26.318 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 47.349 ton atau lebih dari sepuluh kali lipat dari ketentuan sebesar 3.839 ton. Sedangkan pupuk organik,stoknya mencapai 9.011 ton atau 187% dari ketentuan sebesar 4.805 ton.
“Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang sedang berlangsung pada bulan April sampai September,” katanya.
Sementara itu,
pencapaian Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 28 April 2019, mencapai 200.867 ton jumlah itu setara dengan 107% dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 187.682 ton.
Sedangkan sampai dengan saat ini stok pupuk untuk wilayah Bandung dapat dipastikan aman yaitu stoknya mencapai 4.409 ton pupuk urea atau 283% dari ketentuan sebesar 1.555 ton. Sedangkan stok pupuk NPK sebanyak 2.600 ton dan 553 ton pupuk organik.
“Stok ini, sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani lebih dari dua minggu kedepan” ungkap Rita.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Rita juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu).