PURWAKARTA-Inspirasi Musik 3 sukses terlaksana di MSC Cafe Pasawahan Regency, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Senin (29/4) malam lalu.
Pertunjukan musik ini menjadi ajang unjuk kabisa para musisi lokal Purwakarta. Istimewanya, mereka berkolaborasi dengan musisi asal Bandung, seperti Syarif Maulana membawakan karya musikalisasi puisi ciptaannya.
Syarif juga menjadi pembicara pada sesi gelar wicara. Ia membahas berbagai dinamika yang biasa dialami suatu komunitas musik seperti yang dialaminya di Bandung.
Baca Juga:PKS Ingatkan Caleg Terpilih Harus Kerja OptimalBYD
Menurutnya, pergerakan musik tidak bisa hanya melibatkan komunitas musisi. “Namun juga perlu berkolaborasi dengan komunitas di luar musik untuk membangun atmosfer yang kreatif. Seperti di antaranya, komunitas seni rupa, videografi, bahkan komunitas (sepeda) ontel,” kata Syarif.
Perbincangan interaktif pun mengalir dari tema tersebut hingga mengenai filsafat musik. Sesi itu pun kemudian ditutup dengan pertunjukan musik kolaborasi antara Syarif bersama sejumlah anggota Musisi Purwakarta.
Kemampuan bermusik mereka teruji saat membawakan karya secara spontanitas di atas panggung. Terutama, pada posisi vokal yang diisi penyanyi muda asal Purwakarta Kirana Putri Anandita atau yang akrab dengan nama panggung Kirana Laca.
Penyanyi yang menjuarai ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta nasional itu kerap berimprovisasi memainkan nada-nada tinggi. Lagu berjudul “Sebuah Ruang” yang dibawakan merupakan musikalisasi puisi yang berjudul sama karya Yusran Arifin.
“Karya musikalisasi puisi ini menjadi juara kedua dalam kompetisi tingkat Jawa Barat yang diikuti di Tasikmalaya,” kata Syarif.
Para musisi asal Purwakarta lainnya juga menampilkan pertunjukan yang tak kalah menarik. Mulai dari band Minimore yang menampilkan kreasi musik pop alternatif di awal acara, hingga musisi lokal senior Boi Uban yang tampil solo di pengujung acara.
Salah satu lagu ciptaan yang dibawakan Minimore malam itu berjudul “CLBK”. Kreasi musik yang dibawakan Mimo (vokal, gitar), Boy (gitar), Yudhi (gitar), Faisal (bass) dan Bile (additional drum), lebih mudah didengar dengan lirik dan komposisi musik sederhana.
Komposisi yang lebih progresif ditampilkan musisi Purwakarta pindahan dari Bandung, Jaka PW. Meski mengatasnamakan pribadi, penampilannya di atas panggung dibantu pemain musik lainnya hingga komposisi musiknya pun lebih meriah.