KARAWANG-Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang, menggelar acara sosialisasi serta evaluasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2019, kepada 30 Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) serta para suplayer dan pengelola E-warung, di Kecamatan Lemahabang, Kamis (2/5).
Kabid Sumberdaya Sosial Dinsos Karawang, Danilaga mengatakan, kuota keluarga penerima manfaat (KPM) program BPNT di Karawang mengalami pengurangan. Dari mulanya 145.317 KPM menjadi 141.846 KPM.
Pengurangan tersebut, kata Danilaga, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan, tingkat kemiskinan di Kabupaten Karawang mengalami penurunan yang signifikan.
Baca Juga:Sambut Ramadan, Gelar Pawai OborHarga Daging Ayam Semakin Meroket
“Pengurangan kuota ini tidak akan banyak berpengaruh. Karena ini hanya perubahan jumlah, bukan yang tadinya menerima (BPNT) menjadi tidak menerima. Semua perlu verifikasi lagi, yang jelas saat ini tidak ada yang protes, yang dulu dapat tapi tahun ini tidak,” ujar Danilaga, Kamis, (2/5) di Kecamatan Lemahabang.
Sementara, salah satu warga miskin di Kecamatan Cilamaya Kulon, Tohidin (43) mengatakan, program BPNT dintahun 2019 saja, dirinya tidak menerima. Meskipun dalam lingkungan sosialnya, dirinya termasuk dalam kategori miskin.
Ironisnya, alih-alih mendapat harapan di tahun 2019, Tohidin justru harus kembali gigit jari, lantaran Dinsos Karawang memotong kuota KPM program BPNT tersebut.
“Program tahun kemarin yang segitu banyak saja saya tidak dapat. Apa lagi sekarang dikurangi kuotanya,” ketusnya.
Warga lain, Rohman (45) mengatakan, penurunan angka KPM tersebut sangat disayangkan oleh warga miskin lain yang belum menerima program bantuan pangan tersebut.
Rohman mengeluhkan, dalam praktiknya, penerima program BPNT itu, kebanyakan tidak tepat sasaran. “Jelas saja kalau dianggap kemiskinan turun. Orang penerima BPNT tahun lalu saja banyaknya tidak tepat sasaran,” pungkasnya. (use/ded)