PURWAKARTA-Banyaknya informasi yang cenderung ke arah hoaks, Diskominfo Purwakarta bersama Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), menggelar seminar sosialisasi informasi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Siti Ida Hamidah mengatakan, dengan mudahnya penggunaan media sosial, juga perlu ada filter dan pemahaman kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi.
“Kelompok informasi masyarakat terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat sehingga kita mengapresiasi dan mendukung, terutama dalam filterisasi informasi yang semakin cepat terutama hoaks,” ujar Ida disela seminar Sosialisasi KIM, di Aula Janaka Pemda Purwakarta,Kamis (2/5).
Baca Juga:Peringatan Hardiknas Bangun SDM Berkarakter dan Penyiapan Generasi Terdidik70 % Lulusan SMAN 1 Tegalwaru Pilih Bekerja
Diskominfo Purwakarta bersama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) komitmen untuk mencegah hoaks di sosial media. Apalagi Diskominfo Purwakarta berkomitmen dalam menangkal isu-isu bersifat hoaks, sehingga keberadaan KIM yang dibentuk dari masyarakat sendiri sangatlah membantu, terutama dalam informasi.
“Adanya KIM salah satunya menteralisir informasi hoaks, sehingga tidak ada isu yang simpang siur bahkan membuat resah masyarakat,” kata Ida.
Sedangkan menurut Ketua KIM Jawa Barat Yus Hartiman mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan bersama Diskominfo Purwakarta, mendapatkan apresiasi apalagi semakin cepatnya informasi. Terkadang masyarakat terkadang tidak memfilter informasi yang didapatnya.
“KIM ini bisa dikatakan legal, karena secara payung hukum dan regulasi sudah sesuai dan kita sosialisasikan sekarang. Adapun dibentuknya KIM salah satunya menekan informasi hoaks di tengah masyarakat,” ujar Yus ditempat yang sama.
Yus menambahkan, bahwa KIM yang terbentuk sejak 2015, sudah memiliki komitmen yang tinggi dalam mencegah hoaks. Bahkan sebelum terbentuk saber hoaks yang terbentuk di Bandung.
“Sejak 2015 kita sudah melawan hoaks, sebelum terbentuk saber hoaks malahan. Bahkan kita sering kali menetralkan dan memberikan pemahaman tentang informasi yang sebenarnya,” ujar dia.
Terkait sebaran hoaks di Jawa Barat, Yus menjelaskan, masyarakat Jawa Barat dikatakan sudah bisa memilah informasi, walaupun begitu setiap hari ada 2 informasi hoaks yang beredar di Jawa Barat. “Informasi hoaks itu sangat merusak dan KIM bisa menjadi benteng dan pencerdas agar masyarakat mendapatkan informasi yang baik dan benar,” katanya.(mas/vry)