SUBANG-Kondisi pendidikan di Kabupaten Subang memprihatinkan, karena masih banyak Ruang Kelas Baru (RKB) yang rusak bahkan kekurangan. Ditambah bangunan sekolah yang rusak dan infrastruktur yang tidak memadai, butuh uluran tangan dari pemerintah pusat dan daerah, agar kualitas pendidikan di Kabupaten Subang lebih baik.
Warga Ciasem Rukyat (43) mengatakan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sangat bagus digelar, namun pemerintah juga harus memperhatikan kondisi pendidikan di berbagai pelosok. Para siswa harus belajar di ruangan kelas yang rusak, hingga hampir ambrol. Seperti contohnya di SDN Bungurjaya Kecamatan Ciasem, yang sejak tahun 1992 tidak pernah mendapatkan perhatian. “Anak saya sekolah di sana dan sering mengeluhkan hal tersebut,” katanya.
Warga Sukamelang Rina S (32) mengatakan, bukan hanya di daerah pelosok saja kurang baiknya, sarana gedung sekolah di lingkungan perkotaan Subang juga ada. Seperti di SDN Sukarahayu Perumnas, sekolahnya selalu banjir karena adanya saluran air yang tertutup. Hal tersebut menyebabkan genangan air. Bukan hanya itu saja, bangunannya juga harus diperbaiki. “Keponakan saya bersekolah di sana. Setiap hujan dan banjir, tidak mau berangkat sekolah,” ungkapnya.
Baca Juga:PT Pupuk Kujang Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi AmanAsyik Bermain Balok Kayu, Ayip Tenggelam di Saluran Tarum Timur
Sementara itu Plt Kadisdikbud Kabupaten Subang Drs H. E. Kusdinar saat di hubungi Pasundan Ekspres mengatakan, Hardinkas harus dimaknai dan dipahami betul tentang artinya pendidikan di Indonesia. Khususnya di Kabupaten Subang masih banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki. Mulai dari sarana dan prasarananya termasuk juga SDM nya. Hal tersebut harus dilakukan segera. “Hardiknas ini juga harus ada perbaikan, bukan hanya sarana dan prasarananya termasuk SDM nya juga,” terangnya.
Kusdinar memaparkan, tidak bisa dipungkiri bangunan sekolah di Kabupaten Subang ada 6.500 ruangan kelas. Itu total dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. “Dari data tersebut, dibutuhkan perbaikan 350 untuk RKB SD dan 115 untuk RKB SMP,” paparnya.
Dijelaskan Kusdinar, dana APBD Kabupaten Subang, pertahunnya hanya memberikan Rp 6 miliar untuk pendidikan. Anggaran tersebut dibagi untuk SD Rp 4 miliar dan SMP Rp 2 miliar. Pihaknya meminta agar bantuan APBD untuk pendidikan bisa dinaikan, termasuk bantuan dari pusat, khususnya untuk bangunan sekolah di lokasi terpencil dan riskan rusak karena banjir. “Hanya Rp 6 miliar dari APBD per tahun. Maka dari itu, kita inginkan adanya peningkatan,” tandasnya.(ygo/vry)