Oleh : Safira Putri
Mahasiswa Teknologi Pangan – FTIP Universitas Padjadjaran
Makanan atau minuman yang manis emang pas banget nih buat ningkatin mood dan semangat kita. Jangankan makanan atau minuman, si dia yang manis juga sukakan?. Tapi takut gemuk? Lagi diet? Jangan khawatir, selama mengetahui ambang batas untuk penggunaannya dan jenis pemanis itu, tidak perlu khawatir. Yuk simak dulu artikel yang satu ini.
Produk dengan rasa manis pasti sangat banyak sekali peminatnya, namun banyak sekali yang khawatir akan pengaruhnya terhadap berat badan. Dan rasa manis itu identik dengan pemanis, biasanya produk-produk tersebut menggunakan pemanis buatan. Pertanyaan kemudian apa pemanis buatan itu? Pemanis buatan adalah gula sintetis yang berasal dari zat alami, termasuk jamu atau gula itu sendiri. Pemanis buatan digunakan sebagai bahan tambahan pangan dengan kalori rendah. Bisakah pemanis buatan tidak membuat gemuk? Atau mungkin dapat menurunkan berat badan?
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan, pemanis buatan adalah pemanis yang diperoleh secara kimia, dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam. Contoh pemanis buatan adalah sakarin, siklamat, asesulfam-K, dan aspartam. Pemanis buatan umumnya rendah kalori daripada gula atau bahkan tidak memiliki kalori (Winarno, 1997).
Aspartam
Baca Juga:Tim Gabungan Pemkab Subang Cek Stok Kebutuhan dan Harga SembakoDanwingdikkal Buka 12 Pendidikan dan Tutup 4 Pendidikan
Aspartam sering digunakan sebagai pengganti gula, dan beberapa produk minuman rendah kalori. Regulator obat dan makanan di Eropa, European Food Safety Authority, juga melakukan kajian komprehensif pada aspartam dan hasilnya menunjukkan, pada tingkat yang dianjurkan (40 mg per hari per kilogram berat badan), aspartam aman, bahkan bagi anak-anak dan wanita hamil.
Walaupun aspartam ini aman, namun ada efek sampingnya karena salah satu asam amino dalam aspartam adalah phenylalanine dan beberapa orang di dunia ini terlahir dengan kondisi genetik yang disebut phenylketonuria (Phenylketonuria adalah cacat bawaan lahir yang dimana seseorang itu tdk bisa mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung asam amino fenilalanin, sehingga terjadi penumpukan asam amino di dalam tubuhnya) atau PKU. Penderita PKU tidak bisa memetabolisme asam amino phenylalanine dalam tubuhnya, oleh karena itu penderita dilarang mengkonsumsi produk yang mengandung aspartam.