NGAMPRAH-Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan meminta masyarakat khusunya kaum muda untuk selalu membantu warga sekitar dengan cara menginformasikan melalui akun media sosial milik dirinya. Hal ini untuk mengetahui warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. “Kepada warga KBB, khususnya para anak muda yang aktif di medsos, untuk selalu membantu warga sekitar dengan cara menginformasikan kepada saya, bisa melalui instagram, whatsapp, ataupun lainya,” kata Hengky, Minggu (5/5).
Menurutnya, penanganan masyarakat kurang mampu ini menjadi salah satu fokus utama Pemkab Bandung Barat. Namun, lantaran keterbatasan informasi dari bawahanya seperti Kepala Desa yang merupakan pemerintah terdekat dengan masyarakat, informasi tersebut sulit didapat. “Karena keterbatasan, Pemerintah Daerah juga memerlukan informasi dari luar. Justru, dengan banyaknya informasi yang masuk, akan mempermudah pemerintah untuk langsung menangani. Seperti kasus keluarga Jahidin,” katanya.
Dengan banyaknya hal yang tidak diketahui oleh Pemerintah Daerah, Hengki meminta bantuan terhadap masyarakat khususnya Kepala Desa, untuk selalu memberikan informasi kepada Pemkab Bandung Barat ketika ada warga yang membutuhkan bantuan. “Saya selalu menghimbau kepada Kepala Desa untuk peka, dan peduli atas lingkungan sekitarnya. Karena Pemerintah Desa ini kan paling dekat dengan masyarakat. Unsur di pemerintahan desa harus aktif mencari informasi tentang kondisi warganya,” imbuhnya.
Baca Juga:Wabup Kritik Kebijakan PemkabCaleg Muda Hanura Dipastikan Lolos
Dirinya menambahkan, Pemerintah Desa sangat berperan penuh sebagai penanggung jawab pada daerah otonominya yang paling terdekat, untuk bisa memberikan solusi bagi warga yang sangat membutuhkan bantuan. Namun miris, pekerjaan ini malah kebanyakan diambil alih oleh fungsi masyarakat yang notabene sebagai relawan dalam hal bidang sosial dan lainnya.
Kurang lebih selama enam bukan masa kepemimpinan Hengki bersama Aa Umbara, pihaknya terus bertekad bukan hanya dalam bidang infrastruktur saja melainkan dalam bidang pelayanan sosial. “Selama enam bulan ini kami menjabat, kami terus berbenah dan berupaya hadir untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan. Mulai dari perbaikan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan hal lainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hengki menjelaskan, Pemkab Bandung memiliki program perbaikan rumah tidak laik huni (rutilahu). Tentunya, warga yang memang rumahnya masuk katagori rutilahu akan mendapatkan bantuan dari program tersebut. Seperti salah satu yang sempat viral di media sosial (medsos) dan di media massa beberapa waktu lalu, yang dialami oleh pasangan suami istri (pasutri) Jahidin (40) dan istrinya Ilah (36) warga Kp. Cidadap, Desa/Kecamatan Padalarang. Pasutri tersebut bersama tujuh orang anaknya terpaksa tinggal di sebuah gubuk berukuran 2,5×2,5 meter bekas kandang kambing, karena faktor ekonomi. “Kondisi yang dialami keluarga Jahidin mungkin hanya satu dari sekian banyak potret kemiskinan yang dialami oleh warga Kabupaten Bandung Barat. Tentunya hal ini menjadi perhatian Pemerintah Daerah untuk mengentaskan kemiskinan,” pungksnya. (sep)