SUBANG-Sejumlah warga perumahan mengeluhkan kurangnya fasilitas pendukung warga. Di mana ditemukan adanya perumahan yang tidak membangunkan sarana ibadah. Sehingga saat bulan Ramadhan ini, menyulitkan warga untuk beribadah shalat tarawih.
Bukan hanya itu saja, warga perumahan juga dibuat kesal, dengan kondisi jalan perumahan yang rusak,berlubang dan becek.
Namun anehnya hal tersebut, tidak menjadi perhatian develover pengembang perumahan itu. Padahal kenyamanan dan lengkapnya fasilitas akan menambah minat dan daya tarik pembelian KPR BTN tersebut.
Dengan kondisi itu, warga perumahan pun meminta pihak Pemkab Subang dinas terkait Dinas Pemukiman dan Kawasan Perkotaan, untuk menindak keras developer yang nakal dan tidak melengkapi fasilitas umum dan sosial.
Baca Juga:Sang Penerbang Jadi YoutuberPemkab Serahkan Bantuan Cator dan Penghargaan Sekolah Adiwiyata
Seperti yang diungkapkan warga salahsatu perumahan yang ada di Subang, sebut saja Epul Katama. Dirinya dibuat kesal dengan janji developer perumahan yang tidak kunjung membangun sarana tempat ibadah (masjid).
Sehingga dengan kondisi itu, menyulitkan warga yang hendak melaksanakan ibadah shalat Tarawih bulan Ramadhan ini, yang harus jauh keluar perumahan.
Padahal kata Epul, saat dia memilih dan mengambil perumahan di lokasi itu, sudah tertera pengumunan adanya pembangunan masjid. Namun sudah bertahun-tahun lamanya, pembangunan masjid itu tak kunjung terwujud.
“Kami kecewa , tarawih harus keluar perumahan dulu, janji yang tidak dilaksanakan membuat kami kesal. Dia pernah menemui pihak developer tapi tak pernah ada, susah ditemui,” ujarnya.
Warga perumahan lainnya di Kota Subang Amar Jonathan mengatakan, banyak perumahan-perumahan di Subang yang kondisi jalan kompleks nya sangat rusak. Namun tidak di perhatikan oleh pihak developer hal tersebut memang sangat merugikan warga yang tinggal di perumahan.
“Bukan hanya perumahan yang saya tinggali saja, perumahan yang lain juga seperti itu. Jalannya banyak yang rusak dan becek,” tuturnya.
Dijelaskan Amar, pihak Pemda Subang seharusnya jangan memberikan izin , saat pihak developer ingin membangun perumahan, namun nyatanya merugikan warga perumahan ketika sudah dihuni, kurang fasilitas tidak memadai.
Baca Juga:Ngopi Bahagia Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul AnsorMenyoal Maraknya Korupsi Jual Beli Jabatan
“Ya janji nya manis setelah di huni malah banyak yang pindah bahkan rumah nya di jual karena jalan rusak,” katanya.