Warga Gang Kikitir Subang Nurmayanti (34) mengatakan, dirinya mendatangi Pegadaian Subang guna menggadaikan emasnya, dikarenakan kebutuhan untuk puasa yang meningkat di hari-hari biasa. Emas yang digadaikannya akan ditebus kembali setelah lebaran. “Seperti tahun kemarin, menggadaikan barang ketika bulan puasa. Pengeluaran malah boros ketika bulan puasa dibanding hari biasa, harus menyiapkan untuk buka puasa dan sahurnya,” terangnya.
Menggadaikan barang, Nurmayanti berpendapat, merupakan alternatif yang efisien dibandingkan menjual barangnya. Nanti setelah memiliki uang, barang tersebut bisa ditebus kembali. Berbeda dengan dijual, tidak akan bisa dimiliki kembali baik jenis dan modelnya. “Masih mending digadai, bisa ditebus lagi kalau sdudah punya uang,” ungkapnya.
Staf Operator Pegadaian Subang, Reza mengatakan, mengenai kenaikan warga Subang yang menggadaikan barangnya di bulan puasa ini baru mencapai 10 persen, dibandingkan hari biasa. Kenaikan yang signifikan nantinya terjadi pada menjelang Idul Fitri, dimana kebutuhan tambah meningkat. “Warga Subang yang menggadaikan barangnya bisa mencapai 30-40 persen dibandingkan hari- hari biasanya. Datanya ada di kantor wilayah, namun saat ini baru 10 persen kenaikannya dibandingkan hari biasa,” katanya.
Baca Juga:Harga Daging Ayam Diprediksi Terus MeroketKH. Musyfiq Amurllah Lc MSi, Apresiasi Kinerja Penyelenggaraan Pemilu 2019
Kepala DKUPP Subang Rahmat Faturrahman mengatakan, masyarakat Subang yang menggadaikan barangnya ke Pegadaian karena banyaknya kebutuhan. “Ya mungkin mereka ingin memiliki uang tanpa harus menjual barangnya, tahun kemarin juga biasa seperti itu,” ujarnya.(*/vry)