Konsumen Ingin Harga Diturunkan
SUBANG-Baru dua hari puasa Ramadhan, harga bawang putih melonjak drastis hingga menembus angka Rp 100.000/kg. Dengan kondisi itu masyarakat mengeluh dan meminta pemerintah menurunkan harga itu.
Diketahui komoditas bawang putih yang beredar di pasar Subang, dipasok dari daerah luar yaitu dari Jawa Tengah.
Pedagang sayuran pasar Pujasera Subang Ratnasari (50) mengatakan, lonjakan harga tersebut menjadikan konsumen mengurangi pembeliannya, dari biasanya 1 kg menjadi 1/4 kg.
Baca Juga:Tempat Hiburan Ditutup, PSK MudikKemenag Siapkan 10.000 Kartu Nikah
Ratnasari menyampaikan, harga bawang putih normalnya Rp 25,000/kg kini melompat jauh menjadi Rp 100.000/kg. Kenaikan harga tersebut memang menjadi keluhan masyarakat Subang, dikarenakan bawang putih sangat penting untuk keperluan memasak.
“Normalnya aja kan Rp 25.000/kg sekarang di angka Rp 100.000/kg, mahal dan pembeli hanya beli sedikit saja,” ujarnya.
Pedagang Daging Kimik (55) mengatakan, harga daging sapi juga saat ini mengalami kenaikan, yang biasanya harganya Rp 115.000/kg kini harganya naik menjadi Rp 120.000 hingga Rp 125.000/kg, hal tersebut juga dikarenakan memang di awal puasa harga daging mengalami kenaikan.
“Sekarang sudah Rp 125.000/kg, ini harga dari pemasok,” tuturnya.
Warga gang Panglejar Subang Ninuk (34) mengatakan, dirinya sangat mengeluhkan adanya harga bawang putih yang megalami kenaikan tersebut. Padahal jika memasak bawang putih sangat di butuhkan apalagi di bulan puasa seperti ini.
Dengan melonjaknya harga tersebut pemerintah bisa menurunkan harga dikarenakan masyarakat kecil di Subang juga memerlukan bawang putih untuk penyedap rasa masakan.
“Ga beli salah, beli tambah salah, ini kan buat perasa masakan, tolong pemerintah turunkan harga bawang putih,” katanya.
Kepala DKUPP Subang Drs. Rahmat Faturahman mengatakan, mengenai harga kebutuhan pokok masyarakat memang di bulan puasa pasti terjadi kenaikan yang signifikan sesuai data yang di kroscek di pasar- pasar. Terkait kebutuhan komoditas bawang putih, Subang tidak memiliki petani bawang putih, sehingga harus di pasok dari daerah Jawa. Jika di daerah Jawa nya kurang pasokan ke Subang, maka harga bawang putih di Subang otomatis jadi naik.”Kami berharap pasokan bawang putih bisa lancar dan normal kembali,” tukasnya. (ygo/dan)