Tanpa Mo Salah. Tanpa Firmino. Tanpa harapan. Ternyata ada kecerdikan. Dan Liverpool bisa membalik kekalahan 0-3 dari Barcelona. Menjadi menang 4-0 di kandang. Menjelang subuh tadi. Dengan agregat menjadi 4-3. Lolos dengan dramatik ke final Piala Champion bulan depan.
Gol penentuan kemenangannya pun dengan cara yang langka. Belum pernah saya melihat seperti ini: Alexander Arnold siap melakukan tendangan sudut. Di menit ke 79. Pemain belakang Barcelona siap bertahan di depan gawang. Tapi Arnold seperti tidak jadi menendang. Melangkah meniggalkan bola di sudut. Seperti hendak menyilakan Shakhiri saja yang menendang. Pemain belakang Barcelona pun mengurungkan kesiap-siagaannya. Tiba-tiba Arnold balik ke sudut. Cepat sekali. Langsung menendang bola itu ke depan gawang. Di sana ada Origi. Langsung menceploskan bola ke gawang Barcelona.
Di saat pemain belakang Barcelona belum siaga. Kipernya pun belum siap menerima dadakan itu. Komentator Inggris mengistilahkannya “saat pemain belakang Barcelona masih tertidur lelap”. Melihat peristiwa gol itu sang komentator bilang: ekspresi pemain belakang Barcelona seperti orang bego.
Tentang keputusan Arnold yang balik kucing tiba-tiba itu sang komentator menilai sebagai “insting yang cerdas dari Arnold”.
Baca Juga:PDIP Raih Suara Terbanyak, PKPI Paling SedikitPDIP Unggul di KBB, PKS Pimpin DPRD
Cerdik, spontan, tidak disangka.
Sering ada kecerdikan seperti ini tapi untuk tendangan bebas. Sering juga menghasilkan gol. Tapi, ini tendangan sudut. Baru sekali ini terjadi. Pura-pura tidak jadi menendang.
Atau jangan-jangan tidak pura-pura. Arnold benar-benar tidak akan jadi menendang. Tapi saat mulai meninggalkan bola ia tiba-tiba melihat peluang. Ada Origi di depan gawang. Berdiri bebas. Tidak dijaga siapa-siapa. Tidak juga Pique. Melihat itu spontan Arnold balik kucing ke bola. Menendang bola begitu saja ke arah Origi. Gol ke 4 terjadi.
Peristiwa ini akan abadi. Akan jadi pembicaraan yang tidak akan habisnya. Sepanjang sejarah nanti.
Arnold pemain yang sudah jadi bintang sejak umur 19 tahun. Menjadi penentu kegundulan Barcelona.
Tugas Liverpool berikutnya adalah bertahan. Waktu masih panjang. Masih 14 menit. Barcelona masih bisa bikin gol. Mestinya. Satu saja. Ya, satu saja.