Salah satu langkah penyiapan generasi muda adalah bidang pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat membangun SDM yang mumpuni yang dapat menaklukan dan mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan yang mendukung perkembangan zaman ini dimulai dari regulasi. Undang- undang pendidikan, peraturan pemerintah, kurikulum, hingga pada tenaga pendidik dan kependidikan sebagai ujung tombak di lapangan.
Terlebih pada zaman sekarang, Abad ke-21 mensyaratkan SDM memiliki berbagai keterampilan atau memiliki kompetensi-kompetensi, yaitu berpikir kritis (Critical Thinking), kreativitas (Creativity), komunikasi (Communcation), dan kolaborasi (Collaborative). Keempat kompetensi itu minimal harus dimiliki oleh sumber daya manusia pada saat ini. Kurikulum harus dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Guru sebagai pelaksana di lapangan menjadi penyambung antara kurikulum dan peserta didik. Diharapkan mampu mewujudkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik pada zaman ini. Mampu menciptakan pembelajaran yang dapat meraih kompetensi tersebut.
Baca Juga:Jalan Beton Pantura Mulai Dilintasi, Jalur Lambat Belum RampungDesa Rancahilir Rencanakan Bangun Jalan dan Rutilahu
Guru mampu menyajikan pembelajaran yang memicu peserta didik untuk berpikir lebih kritis. Memikirkan hal-hal mengapa bisa demikian, apa sebabnya, apa dampaknya, bagaimana jika begini, bagaimana jika begitu, dan sebagainya. Dengan terbiasa berpikir kritis peserta didik akan mampu menyelesaikan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan dapat mengambil keputusan yang tepat pada saat yang tepat.
Generasi sekarang sering disebut dengan generasi Z, pada generasi ini para peserta didik dihadapkan pada situasi yang kompleks. Kecanggihan teknologi, mudahnya akses, dan persaingan global. Kreativitas menjadi sesuatu keniscayaan. Kretivitas sangat dibutuhkan pada zaman ini. Tanpa kreativitas kita akan ketinggalan jauh di belakang. Seperti orang yang tak tahu jalan. Berpikir kritis akan mendorong manusia untuk lebih kreatif. Dengan kreativitas apa pun bisa dilakukan dan bisa bernilai. Demikian juga guru harus dapat mendorong peserta didik untuk menumbuhkan kretivitasnya agar mereka selalu dapat berkreasi dan menciptakan hal-hal baru sehingga menjadi inovator.
Keberhasilan seseorang tidak hanya diukur oleh kecerdasan atau kepintarannya, bahkan oleh kutu buku sekalipun. Rangking satu di kelas tiapa tahun tidak menjamin nantinya akan sukses. Selain kemampuan yang sudah dibahas di awal, kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan. Kemampuan komunikasi ini kemampuan seseorang mengkomunikasikan, baik ide atau gagasan, pengetahuan, karya, atau hasil kreativitasnya. Mengkomunikasikan dapat berarti menyajikan, menyampaikan baik secara lisan maupun tulisan sehingga ide/gagasan atau karyanya sampai kepada pihak lain. Kemudian pihak lain menerima, mengapresiasi, bahkan memakai, baik berupa barang atau pun jasa.