PURWAKARTA-Kabar tentang Lalam Martakusumah mengundurkan diri sebagai Sekretaris Partai Golongan Karya (Golkar) Purwakarta cukup menyita perhatian. Khususnya di kalangan politisi, aktifis tak terkecuali kalangan birokrasi Purwakarta.
‘Panglima 212’ biasa Lalam Martakusuma dipanggil, melayangkan surat pengunduran diri yang ditujukan ke Ketua DPD Golkar Purwakarta Sarif Hidayat tertanda tangan dan materai pada tanggal 10 Mei 2019 masuk ke sekertariatan DPD Golkar pada Jumat (10/05) lalu.
Kabar tersebut mengejutkan para tokoh politik dan masyarakat. Ada apa dan kenapa Panglima Partai Golkar sampai mundur dari jabatannya. Dalam surat tersebut tertera, Lalam mundur dengan alasan tidak mampu melaksanakan dan menjalankan tugas organisasi Partai Golkar.
Baca Juga:VIRAL! Keluhan Warga tentang Kenaikan Biaya Pajak PBB di SubangKPUD Subang Divonis Melanggar Administrasi Pemilu
Saat di konfirmasi, Panglima 212 membenarkan bahwa dirinya mengundurkan diri dan memperlihatkan surat atas pengundurannya selaku sekretaris DPD Golkar Purwakarta.
“Saya sudah tidak mampu menjalankan dan melaksanakan tugas organisasi, jelas saya tulis di surat pengunduran diri saya,” ungkapnya pria kelahiran Bandung, tahun 1975 itu.
Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta, Sarif Hidayat mengatakan, pengunduran Lalam hanya mengundurkan diri dari jabatanya selaku Sekretaris Golkar.
“Meski demikian saya yakin jika Panglima hanya mengundurkan diri dari partai Golkar tetapi masih menjadi kader Golkar. Tidak ada masalah, Partai Golkar Purwakarta masih tetap solid tidak ada gonjang-ganjing dalam tubuh partai kami dan Lalam masih tetap kader Golkar,” singkatnya.
Terkait kemelut tersebut, Sarif sendiri telah melakukan komunikasi, konsolidasi dengan jajaran pengurus Partai Golkar. Kemudian akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Saya akan komunikasikan hal ini, terdekat kita akan laksanakan rapat internal, ” pungkasnya.(mas/man)