Nilai-nilai toleransi yang disampaikan, kata KH Abun, adalah bagian dari ajaran Islam. “Ini seperti yang disampaikan Baginda Rasulullah Saw. Bahwa kita dianjurkan, diperintahkan, bahkan diberikan contoh bagaimana semestinya kita berdampingan dengan orang yang beda keyakinan,” kata KH Abun.
Pada Bulan Suci Ramadan ini, sambungnya, semua pihak harus mengedepankan toleransi. “Insya Allah, usai Pilpres ini kita semua kembali ke persatuan dan kesatuan. Itu yang paling utama,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Purwakarta Neng Supartini yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, Sinta Nuriyah Wahid tak hanya berhasil menjadi pendamping seorang presiden.
“Tapi juga berhasil sebagai seorang politisi perempuan yang mereformasi tatanan perempuan di Nusantara ini. Intinya saya sangat bangga dengan dedikasi beliau,” kata Neng.
Senada disampaikan Ketua Yayasan Al-Muhajirin Dr Hj Ifa Faiza Rohmah M.Pd. Dikatakannya, Sinta Nuriyah Wahid adalah sufinya kaum perempuan.
“Banyak nilai-nilai toleransi yang bisa diserap oleh para santri. Termasuk semangat beliau, di mana hingga usianya yang sekarang dan dengan segala keterbatasannya masih getol menyuarakan toleransi,” ucapnya.
Baca Juga:Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Densus 88 Sergap Tukang Bubur360 Liter Tuak Disita, Diproduksi di Tiga Rumah
Hal serupa juga diungkapkan Pj Sekda Kabuaten Subang Drs. H. Aminudin, MSi yang hadir bersama Forkopimda pada acara road show buka puasa dan sahur bersama di Kabupaten Subang.
Mewakili Bupati Subang, Aminudin mengungkapkan, terimakasih pada Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, yang telah berkunjung ke Subang. Pihaknya mengapresiasi dan hormatnya baik secara pribadi maupun mewakili Pemda Subang.
“Kami unsur pemerintahan di Kabupaten Subang pertama ingin menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya, jika penyambutan dan jamuan kami kurang begitu baik. Saya ingin menyampaikan terimakasih sekaligus rasa hormat kami pada Ibunda, karena Ibunda kita yang juga merupakan ibu negara ke 4, sudi berkunjung ke kota kecil yang kami cintai ini,” jelas Aminudin pada ucapan selamat datang yang disampaikan, sebelum sahur bersama tersebut berlangsung.
Dia juga menambahkan, jika semangat Ibunda Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid merupakan pembelajaran, sekaligus motivasi bagi dirinya untuk lebih keras lagi bekerja, mengabdi pada bangsa dan negara ini.(*/vry)