KARAWANG– Direktur Utama PT Pupuk Kujang mengungkapkan hutang pemerintah kepada anak perusahaan Pupuk Indonesia itu mencapai Rp2 triliun. Hutang itu muncul karena pupuk bersubsidi.
“Piutang ini angkanya kisaran Rp1,8 sampai Rp2 triliun,” ungkap Direktur Utama PT Pupuk Kujang Nugraha Budi Eka Irianto di Karawang, kemarin.
Budi mengatakan meski hutang dari pemerintah cukup menumpuk. Dirinya akui, hal itu tidak mengganggu kesehatan perusahaan. Asalkan, pembayaran dilakukan oleh Pemerintah secara rutin.
“Karena memang ada pembayarannya rutin. Kecuali tersendat, maka itu akan mengganggu perusahaan,” katanya.
Selama ini untuk tetap menjalankan produksi pupuk bersubsidi, pihak PT Pupuk Kujang melakukan pinjaman kepada perbangkan dengan total nilai yang hampir sama dengan jumlah piutang yang dimilikinya.
Baca Juga:Safari Ramadhan Muspika Pusakanagara, Sarana Informasi PembangunanSabar sebagai Bentuk Kematangan Spiritual
Hal itu dilakukannya, ditengah harga gas bumi yang mahal. Dimana gas diperuntukan sebagai salah satu bahan utama untuk membuat pupuk.
Sementara itu, stok Pupuk PT Kujang Cikampek untuk stok pupuk urea di Jawa Barat dan Banten mencapai 69.664 ton atau 260% dari ketentuan sebesar 26.226 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 45.447 ton atau hampir lebih dari 10 kali lipat dari ketentuan sebesar 3.633 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 8.173 ton atau 161% dari ketentuan sebesar 5.071 ton. (aef)