SUBANG-Nasi Tumpeng Dapur Diara memiliki keunggulan tersendiri. Ciri khas carving yang unik dan menarik menjadi keunggulan dalam setiap sajian nasi tumpeng.
Nasi Tumpeng Dapur Diara ini merupakan bisnis rumahan yang dijalankan Sulistiani atau akrab dipanggil Susan di kediamannya yang berada di perumahan Harva, Cigadung.
Susan mengawali usaha kuliner sejak 2006 lalu. Ketika itu masih usaha kue dan nasi box saja. Sementara untuk nasi tumpeng dimulai sejak 2017.
Keterampilan curving tersebut tidak diperoleh dengan sendirinya. Melalui proses belajar yang ulet. Ia belajar langsung dari ahlinya Eny Konjiro dari Jepang.
“Kami waktu itu ikut privat langsung, pesertanya ada tiga orang. Kalau yang dari Subang saat itu saya saja. Itu kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha kuliner saya,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Pendidikan Susjurlata Senjata A-22 dan Susjurlata Tum A-22 Resmi DitutupMasih Dibutuhkan, Pengurus DPD dan PK Tolak Pengunduran Diri ‘Panglima’ Golkar
Dia mengatakan, apa yang telah dipelajarinya tersebut langsung diterapkan untuk usaha nasi tumpeng. Dia mampu mengukir berbagai jenis sayuran dan buah-buahan untuk hiasan nasi tumpeng. Tentunya dengan pisau yang khusus.
“Dengan teknik curving ini, untuk memberikan kesan menarik dengan berbagai model,” ungkapnya.
Dengan teknik curving pada hidangan nasi tumpeng ini untuk memberikan kesan unik pada saat momen menyenangkan. Apalagi saat ini sebelum makan, biasanya makanan tersebut difoto-foto terlebih dahulu.
“Nasi tumpeng ini bisa digunakan untuk berbagai acara seperti kedinasan, ulang tahun dan acara syukuran lainnya,” katanya.
Untuk harga mulai dari Rp 450.000 hingga Rp1,8 juta. Harga Rp 450.000 cukup untuk 15 orang, sementara yang harga Rp1,8 juta bisa untuk 60 orang.
Hasil keterampilannya tersebut tak hanya dipesan dari Subang saja, dari berbagai daerah pun ikut memesan. “Seperti Jakarta, Bandung hingga Garut ada yang pesan,” pungkasnya.(ysp/dan)