Selalu Melakukan Manuver Politik
KARAWANG-Bupati Karawang Cellica Nurachadiana sepertinya tidak bisa lagi menahan amarah yang selama ini dipendamnya selama menjabat bupati Karawang.
Ini lantaran ulah Wakil Bupatinya, Ahmad Zamaksyari. yang dinilainya selalu melakukan manuver politik yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah.
Terakhir Ahmad Zamksyari membuat manuver politik dengan mendeklarasikan diri menjadi calon Bupati Karawang 2020-2025, minggu lalu. Manuver Ahmad Zamaksyari ini di respon oleh Cellica dengan menilai Ahmad Zamaksyari hanya mementingkan urusan pribadinya ketimbang urusan rakyat.
“Menyelesaikan dulu apa yang menjadi amanah dari masyarakat Kabupaten Karawang, setelah itu baru kita ngomong politik atau ngomong-ngomong yang lainnya. Jadi tidak pantas di bulan ramadhan bicara-bicara nu kos kitu (seperti itu), bener teu pak (benar tidak pak). Jadi lamun aya anu deklarasi (Ada yang deklarasi) di bulan suci ramadhan seperti ini, bukan saatnya, yang pentingnya ibadah,” kata Cellica, dihadapan ratusan ulama dan warga Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta saat taraweh keliling, Senin (13/5) kemarin.
Baca Juga:DPRD Minta Isi Jabatan KosongNgabuburit Seru di Mercure Karawang
Pernyataan Cellica ini sontak mengundang reaksi dari berbagai pihak yang menilai hubungan bupati dan wakil bupati semakin mendidih dan disharmoni. Menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang 2020 yang tahapannya akan dimulai september tahun ini, suhu politik di Karawang semakin panas. Manuver Ahmad Zamaksyari terhadap bupati Celllica semakin tajam dalam satu bulan kebelakang. Dalam beberapa kasus Ahmad Zamaksyari berani menyalahkan pemerintah daerah dimana dia merupakan bagian dari pemerintahan itu, untuk menyudutkan bupati atau pihak lain.
Terakhir Ahmad Zamaksyari mengomentari kasus pencurian di gedung Pemda II senilai Rp3 miliar. Dalam kasus itu Ahmad Zamaksyari mempertanyakan kebenaran kasus pencurian hingga mencapai Rp3 miliar. Bahkan Ahmad Zamaksyari mengatakan jangan mengorbankan orang kecil hanya untuk mendapatkan kembali anggaran pembangunan Rp3 miliar dari APBD.
Komentar itu langsung direspon Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Rohayatie, yang menilai pernyataan Ahmad Zamaksyari itu tidak pantas sebagai seorang pejabat wakil bupati. ” Dia itu bagian dari pemerintahan seharusnya perkataannya dijaga. Jangan sampai ‘menepuk air didulang, terpercik muka sendiri’ jadi harus hati-hati dia,” kata Rohayatie, Rabu (15/5).