Sementara itu, Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II BPJT, Joko Santoso menuturkan, sistem satu arah diterapkan sebagai pengganti sistem ganjil genap yang dinilai banyak memiliki kendala.
“Kemarin berdasarkan rapat pimpinan di Kementerian Perhubungan untuk wacana ganjil genap untuk sementara di-hold karena sangat banyak sekali kendala. Karena pelaksanaan ganjil genap harus lebih intens mengawasi. Sedangkan petugas kepolisian sendiri sangat terbatas. Difokuskan untuk mengatur lalu lintas di jalan tol,” tuturnya.
Joko mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dari mudik 2018 penerapan sistem satu arah juga hasil dari penerapan contra flow. Penerapan contra flow saat itu dinilai sangat efektif untuk urai kemacetan. “Namun karena jaraknya sangat pendek sehingga terjadi kemacetan lagi di ujungnya ketika akan bergabung. Sehigga waktu itu dari pihak kepolisian tahun 2018 memutuskan menggunakan sistem one-way. Secara efektif membantu pemudik,” terangnya.
Baca Juga:Jasa Tirta II Terjunkan Tim untuk Inspeksi Saluran AirProgram Sideka Sinergi dengan Subang Jawara
Tak hanya pemerintah, badan usaha jalan tol (BUJT) pun bersiap untuk menerapkan sistem satu arah agar arus mudik lebaran berjalan lancar. Salah satunya PT Jasa Marga Tbk. “Ada dua ruas tol milik perseroan yang juga terkena sistem one-way pada saat mudik Lebaran yaitu tol Jakarta-Cikampek dan Palimanan-Kanci. Kami berkoordinasi dengan teman-teman (BUJT yang lain) untuk di sisi operasinya,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani.
Untuk mendukung sistem satu arah tersebut, Jasa Marga memasang rambu-rambu agar masyarakat tidak keliru mengambil jalur. Hal ini terutama penting bagi pemudik yang pergi secara jarak dekat seperti Jababeka dan Cikarang agar tidak terbawa arus satu arah. “Pengguna jalan yang daerah Jakarta mau keluar Cibatu, Cikarang Timur, Karawang, itu masih memungkinkan, tapi itu harus lewat jalur normal, sebelah kiri. Jalur one-way itu khusus ke arah timur sana, ujar GM Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman.
Jasa Marga pun berjanji, agar memasang rambu-rambu yang memisahkan jalur dekat dan jalur one-way yang dimulai dari KM 29 menuju arah timur. Ini berlaku untuk jalur pulang. “Yang tadinya buat masuk tol dipakai ke luar tol. Kita pasang rambu-rambu seperti itu,” pungkasnya.(der/fin/vry)