Kebutuhan Pokok Dijual Lebih Rendah
PARONGPONG-Ratusan warga memadati lokasi bazar sembako murah Ramadhan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK), Kementerian Perdagangan Parongpong Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (16/5).
Bazar murah yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini melibatkan sejumlah perusahaan dengan membuka belasan stan penjual sembako. Berbagai barang kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih rendah dari pasaran.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih menyebutkan, kebutuhan pokok yang dijual dalam bazar Ramadhan ini seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe, bawang, dan komoditas pangan lainnya. “Melalui bazar ini, kami harap konsumen bisa mendapat harga yang lebih murah dari harga pasar. Karena bazar Ramadhan mendekatkan produsen kepada konsumen, sehingga biaya distribusi bisa dipotong dan lebih efisien,” ujar Karyanto.
Baca Juga:Usai Pesta Miras, Seorang Pemuda Tenggelam di SungaiPUPR Perbaiki Jalur Alternatif, Ditargetkan Selesai H-10
Selain di Parongpong, Karyanto mengatakan, bazar sembako murah juga dilaksanakan beberapa tempat lainnya seperti di Jakarta dan Sawangan Depok yang diselenggarakan selama dua hari. Dia menyatakan, harga barang kebutuhan yang dijual jauh dibawah harga pasaran. “Harga telur di sini Rp 21 ribu sedangkan di pasaran Rp 24 ribu. Tujuannya membantu masyarakat, dan supaya pedagang tidak aji mumpung cari untung,” ungkapnya.
Karyanto berharap, pemerintah bisa melaksanakan kegiatan serupa untuk membantu masyarakat. Pihaknya pun meminta Pemda bisa menindak pedagang nakal yang melakukan penimbunan bahan pokok.
Saat ini, menurut dia, stok sembako relatif terjaga sehingga tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga. Adapun adanya kenaikan harga disebabkan kurangnya stok serta adanya penimbunan barang. “Kemarin bawang putih naik, karena stoknya kurang, bawang putih 90 persen impor,” bebernya.
Salah seorang pembeli, Yuyun Rohaeni mengapresiasi bazar murah, sebab sembako dibeli dengan harga yang lebih murah. “Di bazar ini saya beli telur 1 kilogram, harganya lebih murah Rp 3.000 daripada di pasar,” kata Yuyun. (eko/sep)