NGAMPRAH–Pelantikan pejabat tahap satu di lingkungan Pemkab Bandung Barat berlangsung pada Jumat pagi (17/5/2019) dengan mengambil tempat di Aula Masjid Agung Ash-Shiddiq dengan pakaian sipil harian (PSH) sekitar pukul 07.00 pada kegiatan upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan administrator. Pengambilan sumpah jabatan langsung dipimpin Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna disaksikan Sekda Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin beserta Kepala SKPD.
Sehari sebelumnya, surat undangan pelantikan bagi pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat yang dikeluarkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Barat, dengan nomor surat 005/574/BKPSDM per tanggal 16 Mei 2019 yang bersifat penting sudah disebar kepada pihak-pihak yang akan dilantik.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyebutkan, pelantikan ini hanya dilakukan terhadap lima orang untuk jabatan promosi karena ada yang memasuki masa pensiun. Diharapkan mereka yang dilantik bisa mengimplementasikan jargon AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religi). “Pelantikan dilakukan secara bertahap sekarang cuma 5 orang dulu. Pelantikan bisa dua minggu sekali. Yang terpenting mereka bisa lumpat, jika tidak tentu ada konsekuensinya karena akan dilakukan evaluasi 2 hingga 4 bulan untuk kinerjanya,” kata Umbara di Ngamprah.
Baca Juga:Ulama Cimahi dan KBB Gelar MultaqoMudik Gratis, Dishub Siapkan 46 Bus, Kerjasama dengan Tiga BUMN
Umbara meminta, Tim Penilai Kinerja (TPK) Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pengganti Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk kembali menganalisa para pegawai dengan menggelar assessment tahap dua. “Besok (Sabtu/18/5) akan ada assessment berapa ratus orang lagi diharapkan bisa berjalan lancar dan dilaksanakan secara normatif sesuai dengan apa adanya,” ungkapnya seraya menyebutkan ASN yang telah dilantik untuk melaksanakan kinerja sesuai dengan fakta integritas yang disepakati.
Hal senada diungkapkan Sekda Kabupaten Bandung Barat yang juga Ketua Tim Penilai Kinerja (TPK) ASN, Asep Sodikin. Dia menyebutkan, penyelenggaraan assessment gelombang dua akan diikuti ratusan orang. “Kita dahulukan pangkat yang tinggi seperti 3A dan 3B. Assesment gelombang dua akan diikuti sekitar 200 orang,” kata Asep.
Menurutnya, assessment merupakan suatu proses untuk mengetahui kemampuan seseorang, terhadap suatu kompetensi. Kegiatan tersebut juga untuk menjadi data base yang selalu diupdate dan berlaku selama dua tahun. “Kegiatan ini untuk mengetahui kemampuan pegawai dan menjadi data base kami. Sebelum lebaran bisa juga ada pelantikan lagi,” tandasnya. (je)