PURWAKARTA-Jajaran Polres Purwakarta beserta tim gabungan menggelar Operasi Pekat Lodaya 2019, Sabtu (18/5) malam hingga Ahad (19/5) dini hari.
Titik pertama berlokasi di depan Gerbang Tol Sadang Purwakarta. Di mana operasi kali ini menyasar kendaraan roda empat yang hendak masuk dan keluar dari pintu tol tersebut.
Operasi yang dipimpin langsung Wakapolres Purwakarta Kompol Ijang Safei itu, memberhentikan puluhan kendaraan secara simultan sepanjang operasi guna memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan. Termasuk juga mengecek muatannya.
Baca Juga:Aisyiyah Dakwah Melintas Batas, Refleksi Milad Ke-105Perusahaan Wajib Bayar THR Pekerja sebelum H-7 Lebaran
“Operasi yang digelar ini merupakan bagian dari kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Ada pun yang terlibat dalam operasi ini sebanyak 80 anggota gabungan Polres Purwakarta, Kodim 0619/Purwakarta, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Subdenpom III/3-4 Purwakarta,” kata Ijang di lokasi, Ahad (18/5) dini hari.
Dirinya menambahkan, operasi ini sebagai bentuk antisipasi terhadap segala macam bentuk ancaman maupun kejahatan yang bisa saja mengganggu situasi keamanan, khususnya di Bulan Suci Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri nanti.
“Tidak ada yang menonjol, yang kita dapat tadi hanya pengendara yang tidak membawa surat-surat kendaraan dan satu dus petasan,” ujarnya.
Operasi ini, lanjut Ijang, semata-mata untuk memberikan kenyamanan dan ketentraman kepada masyarakat, khususnya dalam menunaikan ibadah puasa, dan untuk meningkatkan Kamtibmas di Bulan Suci Ramadhan.
“Sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat Purwakarta, agar lebih aman dan nyaman saat menunaikan ibadah di Bulan Suci Ramadhan,” ucapnya.
Satpol PP Plered Razia Petasan “Cabe”
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Plered, melakukan Razia petasan pada Sabtu malam(18/5). Razia menitikberatkan pada jenis petasan yang masuk kategori bersuara nyaring (Petasan cabe).
Komandan Regu (Danru) Satpol PP Plered Mumuh Muhlis melalui anggota Nana Supriatna menyebutkan, fokus razia dengan hanya menyita dan mengamankan petasan dengan suara nyaring, seperti petasan cabe. Banyak aduan dan keluhan dari masyarakat Plered tentang ledakan suara petasan jenis ini. “Kita kan ingin ciptakan suasanan Ramadhan ini tenang, tak terdengar ledakan. Terlebih di malam hari suara letusan petasan berbunyi sangat nyaring,” terang Nana Supriatna.