Bagi kalangan anak-anak, jenis petasan cabe cabean cukup meresahkan orang tua. Pasalnya, tak sedikit bagi anak-anak pemula menyalakan petasan ,terkena tangan hingga membekas, bahkan terluka hingga diamputasi.
“Jadi ini masukan dari para orang tua di Plered, agar petasan jenis itu dirazia karena banyak anak anak yang terluka,” tuturnya.
Sementara itu, dari 20 pedagang petasan yang mangkal di jalan protokol di Plered, tercatat 7 pedagang yang menjual petasan cabe. Semua petasan itu kemudian disita untuk barang bukti. Para pedagang yang menjual petasan jenis cabe tersebut, diberikan teguran agar tak lagi menjual petasan Cabe, yang ditenggarai bersuara nyaring saat dinyalakan.
“Kita lakukan pembinaan dan arahan demi ketentraman bersama semua warga Plered,” imbuhnya.
Mengenai keberadaan pedagang yang mangkal di jalan protokol, menurut Nana, mayoritas merupakan pedagang lama warga Plered dan sisanya adalah pedagang musiman. “Kebanyakan sih pedagang lama, yang nyambi jualan petasan di sekitar lapaknya. namun tak sedikit juga ada yang dari luar kota dan sifatnya pedagang musiman,” terangnya.
Baca Juga:Aisyiyah Dakwah Melintas Batas, Refleksi Milad Ke-105Perusahaan Wajib Bayar THR Pekerja sebelum H-7 Lebaran
Sekitar dua kresek lebih petasan cabe hasil razia masih diamankan di kantor Satpol PP Plered. “Nanti hari senin akan ditindaklanjuti, setelah semua unsur dari Muspika Kecamatan melakukan rapat yang melakukan evaluasi kondisi terkini suasana Ramadhan,” tutup Nana.(add/dyt/vry)