SUBANG-Pemda Subang menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 di Alun-alun Subang, Senin (20/5). Hari Kebangkitan Nasional kali ini bertemakan “Bangkit untuk Bersatu”.
Bupati Subang, H Ruhimat menyampaikan para ahli sepakat bahwa Amukti Palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan kesenangan diri sang Mahapati Gajah Mada. Artinya ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara, sumpah palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia.
Dia mengatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Menurutnya, kita berada dalam situasi pasca pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat.
“Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu, namun semua pilihan kita niatkan untuk kebaikan bangsa,” ungkap Ruhimat sebagaimana sambutan Menkominfo.
Baca Juga:Kondisi Siaga, Bupati dan Kapolres Imbau Tolak People PowerSukwan Tidak Ingin Diskriminasi
Dia mengatakan, satu abad bangsa Indonesia telah menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo.
“Dalam kondisi kemajemukan, 36 bahasa, suku, agama, kebudayaan ditingkat bintang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita membuktikan bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik ini,” jelasnya.
Menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad. Kuncinya ada dalam Dwilingga salin suara berikut ” Gotong Royong”.
Bupati Ruhimat mengajak pada momentum Hari Kebangkitan Nasional, juga harus dimaknai Bangkit untuk Bersatu untuk mewujudkan Subang Jawara (Jaya, Istimewa dan Sejahtera). “Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Subang Bangkit Bersatu menwujudkan Subang Jawara,” tandasnya.(ysp/vry)