“Kami, saya Azis Subekti dan Didik Haryanto sebagai saksi dari BPN 02 menyatakan menolak hasil pilpres yang telah diumumkan. Ini sebagai bentuk per;awanan terhadap kebohongan serta tindakan yang mencederai demokrasi,” tegas Azis yang disambut riuh oleh koalisi partainya.
Usai pengumuman, I Gusti Putu Artha mengatakan pihaknya bersyukur terhadap capaian suara yang tinggi dalam Pemilu 2019. TKN mendapatkan sekitar 85 juta suara. Menurutnya, hal tersebut merupakan realitas politik yang terjadi dan akhirnya manusia hanya bisa bersyukur.
“Iya tambahan signifikan terjadi di Balu, Papua dan beberapa tempat lain. Papua saja 3 juta. Artinya begini, kalau hasil realcount lebih tinggi dari quick count, sangat bisa dijelaskan secara teknis. Karena ketika quick count ada sejumlah kabupaten dan provinsi yang belum pencoblosan. Saya kira target sudah pas. Sesuai dengan sekarang dan dari sisi statistic tidak jauh berbeda. Target sangat pas di level margin error. Tidak lebih, tidak kurang,” bebernya.
Baca Juga:Bazar Ramadhan dan Penukaran Uang Digelar Tiga HariWagub Uu: Subang jadi Lokasi Pengembangan Budaya Sunda
Di tempat sama, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan memberikan kata penutup. Pihaknya masih berduka atas meninggalnya sejumlah petugas panwas baik tingkat TPS, kelurahan, sampai kabupaten kota. Ia juga berterima kasih kepada petugas yang telah bekerja keras dalam mensukseskan pemilu 2019 sehingga berjalan lancar.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada pahwalan demokrasi yang telah mendahului kita. Terima kasih juga kepada KPU yang telah melaksanakan tugasnya. Semoga ke depan pemilu kita bisa lebih baik,” tuturnya.
Sekira pukul 03.00 WIB, seluruh pengumunan selesai dibacakan. Para saksi yang hadir diminta maju ke depan untuk diberikan salinan hasil dari pengumunan Pemilu 2019. Selanjutnya, berfoto bersama dan bersalaman sebelum meninggalkan ruang rapat utama di Lantai 2 Kantor KPU.
Setelah diumumkan, dan mendapatkan hasil resmi rekapitulasi Pemilihan Umum 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk kembali merajut semangat persatuan.
“Marilah kita bersatu padu membangun bangsa dan Tanah Air tercinta demi kedamaian, demi kesejahteraan generasi kita mendatang, serta generasi anak-cucu kita di masa depan,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di Kampung Deret, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, kemarin (21/5).