LEMBANG-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang sedang menjalani proses akreditasi untuk meningkatkan tipe dari D menjadi C. Proses akreditasi dilakukan oleh tim surveyor komisi akreditasi rumah sakit dan berlangsung selama tiga hari dari Rabu (22/5) hingga Jumat (24/5).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna yang memantau proses akreditasi mengaku optimistis jika RSUD Lembang bisa naik kelas dari tipe D ke C. Sebab dari hasil amatannya serta melihat sarana dan prasarana yang ada termasuk ketersediaan tenaga medis maka rumah sakit ini sudah sangat refresentatif.
“Melihat bangunannya yang cukup refresentatif kami optimistis untuk jadi tipe C bisa. Tinggal nantinya merancang rencana strategis ke depan untuk pengembangan RSUD ini,” ucapnya yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto, saat ditemui di lokasi, Kamis (23/5).
Baca Juga:Pemkot Siap Berkolaborasi dengan Jajaran SenimanRoad Show Ramadhan bersama Promag
Informasi yang didapatnya dari Kepala Dinas Kesehatan KBB, kata Aa Umbara ini adalah yang pertama kali RSUD Lembang ikut proses akreditasi. Dia juga akan mengoptimalkan kembali pelayanan kepada masyarakat dan menjadikan RSUD Lembang jadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dirinya pun ingin seluruh rumah sakit di KBB bisa terakreditasi mengingat rumah sakit sangat dibutuhkan masyarakat.
Disinggung terkait hal yang perlu diperbaiki dan ditambah di RSUD Lembang, Aa Umbara menyebutkan bangunan dan fasilitas medis masih kurang dan perlu ada pengembangan. Namun untuk saat ini hal itu tidak akan terlalu mempengaruhi penilaian. Secara bertahap penambahan dan perluasan gedung akan dikakukan apalagi tahun depan RSUD Lembang akan mendapatkan DAK senilai Rp40 miliar.
Kepala RSUD Lembang, Eisenhower Sitanggang mengatakan, hingga sekarang RSUD Lembang memiliki 232 orang tenaga medis dan tempat tidur sebanyak 34 kasur. Di antaranya dua dokter spesialis kandungan, dua dokter spesialis anak, dua dokter spesialis penyakit dalam, satu dokter spesialis bedah. Saat ini status rumah sakit masih berstatus tipe D namun dari segi fungsi sudah tipe C.
“Dalam sehari, kunjungan pasien poli ada sekitar 150 sampai 200 orang. Sedangkan rawat inapnya sekitar 60 sampai 70% terisi. Ketika kelasnya naik jadi tipe C maka akan ada empat pelayanan baru yaitu, pelayanan bedah, kandungan, anak, dan penyakit dalam,” sebutnya. (eko/sep)