PURWAKARTA-Kearifan lokal dari para orang tua siswa SMKN 1 Bojong, mendidik anak-anaknya mengaji sejak usia dini. Hal tersebut, sangat membantu para siswa SMKN 1 Bojong dan guru guru agama pembimbingnya, saat mengarahkan metoda pembelajaran Alquran di Pesantren Ramadhan yang digelar 20-29 Mei.
Instruktur Ilmu Fikih dan Tahfidz Alquran Ustadz Asep Saefudin mengatakan, metoda pembelajaaran ilmu Agama Islam dalam Pesantren Ramadhan di sekolah berbasis kejuruan itu, cukup mendukung. “Para siswa SMKN 1 Bojong banyak yang Tahfidz Alquran, khususnya surah Annaba hingga Annas,” terang Ustadz Asep.
Hal tersebut, lanjut Ustadz Asep, yang dipercaya mengajarkan ilmu Fiqih di Pesantren Ramadhan, sangat beralasan. Mengingat secara kultur atau sudah menjadi ciri kearifan lokal masyarakat dan warga Kecamatan Bojong. Pasalnya, didominasi kaum Nahdliyin dan sudah mengajarkan itu ke anak-anaknya, baik saat di Madrasah atau di surau-surau.
Baca Juga:234 Solidarity Community Beri Santunan Anak Yatim PiatuBapenda Maksimalkan Penerimaan Pajak Daerah
“Sebagai tenaga instruktur khusus bidang pendidikan agama Islam yang berbasis pesantren, para siswa bisa langsung koneksi dengan materi pembelajaran dan tahfidz Alquran, khususnya di juz 30,” tukas Ustadz Asep.
Ditempat yang sama, Kepala SMKN 1 Bojong, Jajat Jatnika ST.MM menegaskan, giat Pesantren Ramadhan yang melibatkan seluruh siswa kelas 10 dan 11, merupakan pra syarat kenaikan kelas di akhir semester genap. Para siswa diharapkan, bisa memperbaiki ahlak dan pemahaman ilmu keagamaanya. “Ini supaya tujuan pendidikan secara paripurna, bisa cepat terwujud. Pada akhirnya, melahirkan para insan berpendidikian yang berkarakter dengan daya kompetensi tinggi di bidangnya masing-masing,” ungkap Jajat.
Meski tergolong singkat, Pesantren Ramadhan terhitung dua pekan, giat ini akan ditandai dengan perolehan sertifikat usai peserta dinyatakan tamat selama ikuti Pembelajaran Sandhan. Giat ini juga dihadiri dan dipantau langsung pengawas pendidikan Jabar, Wilayah IV H. Syarif Hidayat.(dyt/vry)