Sementara itu, pemilik warung yang tidak jauh yakni Ma Enok mengatakan, musim mudik juga membawa berkah tersendiri bagi usaha warungnya. Ma Enok sendiri telah memiliki warung tetap selama setahun terakhir.
“Baru lebaran kemarin buka sampai sekarang tidak dibongkar lagi, kalau hari-hari biasa ya buka tapi sampai sore. Lumayan untungnya sehari-hari juga. Kalau lebaran gini ya bisa sampai Rp 2 juta,” jelas Ma Enok.
Ma Enok menuturkan, yang biasanya paling laku saat musim mudik adalah es kelapa serta makanan seperti mie.
Baca Juga:Pengendara Mobil Tidak Konsentrasi, Nyalip Truk lalu Seruduk MotorAra Berangkatkan 3 Kader Umroh, Loyalitas Kepartaian Jadi Penilaian
Adanya warung dadakan di sepanjang Jalur Pantura dalam momen arus mudik dan arus balik selalu menjadi penghias momen dan tradisi jelang hari raya. Sebab, keberadaan warung selain membantu pemudik juga memberikan dampak ekonomi yang cukup dirasakan penjual warung dadakan tersebut. (ygi/dan)