“Kalau ada aturan, harus begini-begini (yang menyangkut hak), ingin dilaksanakan. Memang bukan protes, tapi terus menanyakan (haknya). Namun, kerjanya juga kan banyak yang masih belum maksimal. Memang pada Lebaran ini ada pengeluaran yang berbeda, kami pun berikan THR-nya, tapi saya ingin tingkatkan juga kinerjanya,” tuturnya.
Tanpa berkeinginan menyebutkan secara spesifik dinas mana yang belum optimal, Umbara menilai bahwa sebagian pejabat masih lambat dalam bekerja. Padahal, dengan mengusung jargon “Lumpat”, dia ingin Pemkab Bandung Barat melakukan perubahan yang signifikan bagi kemajuan masyarakat dan daerah.
“Banyak ASN yang masih diam, tidak bisa implementasikn jargon ‘Lumpat’. Yng lain sih, yang setengahnya sudah bisa. Sementara tahun ini kami ditunggu oleh masyarakat, bagaimana kegiatan yang kami lakukan. Jadi jangan terus menanyakan haknya. Kewajiban kami sebagai birokrat bagaimana?,” tukasnya. (eko/sep)