PURWAKARTA-Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menggelar kunjungan kerja ke Pos Terpadu Cikopo dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2019, Jumat (31/5).
Dalam paparannya, Kapolri menyebutkan, menurut laporan yang diterima dari petugas dari semua lini sampai hari ini memang terjadi peningkatan namun semua terkendali, relatif lancar, belum terjadi hal signifikan.
“Kami juga menginstruksikan kepada para petugas untuk menerapkan buddy system, yakni ada petugas yang mendampingi petugas bersenjata baik dari TNI mau pun Polri,” kata Kapolri.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan Berangkatkan 13.000 Peserta Mudik GratisSambut Lebaran, Pegadaian Hadirkan Badai Emas
Dijelaskannya, belajar dari tahun sebelumnya di mana ada seorang personel polisi yang ditembak. “Dengan buddy system petugas yang tengah mengatur lalulintas ada yang menjaga. Misalnya polwan didampingi babinsa,” ujarnya.
Disinggung terkait ancaman teror, Kapolri menyebutkan jika sampai hari ini pihaknya belum mendapatkan informasi adanya rencana serangan teror kepada petugas mau pun masyarakat, baik dalam masa arus mudik mau pun arus balik.
“Tapi kita tetap harus waspada. Karena di Jawa ini ada beberapa sel. Kita ingat sebelum pemungutan suara ada 15 orang yg ditangkap dengan barang bukti empat senjata api. Kemudian, setelah pemungutan suara juga ada sejumlah pelaku teror yang ditangkap di Bekasi dan Sukabumi dengan barang bukti berupa bahan peledak,” ucapnya.
Pun halnya, kata Kapolri, tahun lalu ada serangan teror di jalan tol terhadap petugas yang sedang patroli, satu petugas tewas dan pelaku ditangkap di Cirebon di mana satu di antaranya ditembak mati.
“Pemberlakuan buddy system ini cukup efektif. Di samping itu kami juga memperketat penjagaan di pos-pos polisi yang ada di sepanjang jalan. Ini belajar dari kejadian di Jateng ada pos yang atapnya dibakar. Atas peristiwa-peristiwa ini kita belajar mengantisipasi,” katanya.(add/cup))