Oleh : Ilham Akbar
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Hukum (FISIPKUM) Universitas Serang Raya
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya (Budiardjo, 2008: 404).
Seiring berjalannya waktu, keberadaan partai politik di negara demokrasi telah membuat warna tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Setiap harinya, masyarakat sering menerima informasi mengenai partai politik yang tidak ada henti-hentinya berjuang untuk memperoleh elektabilitas.
Baca Juga:Permudah Transaksi Tabungan Emas, Pegadaian Gulirkan Digital ServiceDesa Harus Mampu Kelola Sampah
Di Indonesia sendiri, keberadaan partai politik mempunyai ciri khas yang cukup unik, terlebih lagi ketika dilaksanakannya pemilu, karena dalam tradisi politik di negara kita setiap kali dilaksanakannya pemilu, para partai politik sering membentuk koalisi untuk mendukung calon pemimpin daerah, maupun calon presiden.
Koalisi merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dengan lainnya.
Akan tetapi, karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah kooperatif (Soekanto, 2013: 68). Pada saat ini koalisi partai politik yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu, Koalisi Indonesia Kerja, yakni koalisi yang mendukung Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, dan Koalisi Indonesia Adil Makmur, yakni koalisi yang mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.
Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan bahwa Jokowi dan Ma’ruf amin sebagai pemenang pilpres 2019, kini ruang publik selalu disuguhkan dengan konflik yang dilakukan oleh kedua koalisi tersebut. Di mana Koalisi Indonesia Adil Makmur, menganggap bahwa kemenangan Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah sebuah kecurangan, namun Koalisi Indonesia Kerja tidak terima terhadap tuduhan tersebut, dan menganggap bahwa kemenangan tersebut telah sesuai dengan prosedurnya.
Kendati demikian, terlepas dari konflik kedua koalisi tersebut, pada saat ini justru Koalisi Indonesia Adil Makmur sedang mengalami permasalahan internal yang sedang menjadi perhatian publik.