Terlebih, keberhasilan program ini, sambungnya, otomatis dapat mengurangi praktik rentenir di masyarakat. “Mudah-mudahan bukan hanya di Al-Falah, tapi bisa dilaksanakan di masjid-masjid lainnya. Memang banyak tantangannya tapi sangat besar pula manfaatnya,” ujar Very.
Senada disampaikan Lurah Nagri Kaler Sobandi melalui Kasi Kesos Bayi Sobari. “Alhamdulillah kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pedagang kecil. Apresiasi saya juga sampaikan kepada para muzakki, semoga Allah Swt membalas pahala dengan berlipat ganda,” ucapnya.
Yang istimewa, kata dia, pedagang boleh tidak mengembalikan pinjaman tersebut. “Alasannya bisa karena usahanya kurang berkembang atau hal lainnya. Namun dengan catatan pada tahun berikutnya tidak dapat mengikuti kembali program ini. Nah, bagi yang mengembalikan bisa ikut terus-menerus setiap tahun,” ujarnya.
Baca Juga:Realisasi Dana Desa Citalang Bangun Rabat BetonMikrobus Tabrak Truk, Satu Tewas, Sembilan Luka-Luka
Ditemui di lokasi yang sama, salah seorang pedagang kecil penerima bantuan modal, Entin Suhartini (68), yang merupakan warga Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal dagang tersebut.
“Kalau tidak salah, saya sudah menerima bantuan modal sebanyak enam kali berturut-turut. Mulai dari Rp200.000 hingga terus berkembang menjadi Rp1 juta. Alhamdulillah, diberikan waktu 10 bulan untuk mengembalikan, tanpa bunga, tanpa syarat,” kata pendagang sembako ini.
Dijelaskannya, program bantuan modal LAZIS Al-Falah ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha. “Harapannya bisa langgeng jumlahnya bisa tambah lebih besar. Usaha saya juga semakin berkembang,” ucapnya.(opl/add/vry)